Find Us On Social Media :

Meski Belum Ada Korban,  Survei Inggris Tempatkan Warga Indonesia Tercemas Virus Corona

Indonesia termasuk negara yang cemas ketika wabah itu mulai merebak, menurut sebuah survei di Inggris.

 

GridHEALTH.id - Melansir worldmeters.info per Jumat (21/2/2020) pukul 09.00 WIB, jumlah korban tewas akibat virus bernama resmi COVID-19 itu tercatat sebanyak 2.247 orang.

Baca Juga: 2 Alasan Mengapa China Selalu Dituding Menjadi Sumber Penyakit Infeksi Penyebab Wabah Global

Meski langkah pencegahan sudah diambil, penyebaran virus corona sudah sampai ke 27 negara, di luar Hong Kong, Makau, dan kapal pesiar Diamond Princess yang saat ini bersandar di Yokohama, Jepang.

Pengidap kini bukan saja mereka yang pernah singgah di Wuhan, China, tapi juga kontak dengan orang-orang Tiongkok.

Negara mana saja yang sudah mengonfirmasi kasus kematian akibat virus mematikan tersebut adalah China (2236), Filipina (4), Hong Kong (2),  Taiwan (1),  Iran (2), Prancis (1), Jepang (1) dan Korea Selatan (1)

Kita patut mengucap syukur bahwa hingga kini belum ada satupun korban terinfeksi, apalagi yang tewas di dalam negeri.

Memang ada 4 korban terinfeksi WNI yang berada di kapal Diamond Princess, namun keempat korban tersebut sekarang masing dirawat di Jepang.

Baca Juga: Uban Muncul di Usia Muda, Waspadai Kemungkinan Penyakit Ini

Padahal, dalam sebuah survei yang dilakukan sebuah lembaga di Inggris, Indonesia termasuk negara yang cemas ketika wabah itu mulai merebak.

Begitulah pemaparan aktivis senior Syahganda Nainggolan, dalam sebuah diskusi bertajuk "Wabah Corona, Apa dan Bagaimana?" di bilangan Jakarta Selatan, Kamis kemarin (20/2).

Baca Juga: Ashraf Sinclair Meninggal di Usia Muda Akibat Serangan Jantung, Ini Pertolongan Pertama Bila Terjadi Serangan

Dalam kesempatan itu, Syahganda Nainggolan mengatakan, tingkat ketakutan masyarakat dunia terhadap virus corona bisa dilihat dari poling lembaga survei ternama Inggris, YuGov.

"YuGov baru merilis hasil survei dari 27 ribu koresponden di 23 negara. Dia (melaksanakan survei) sampai tanggal 11 Januari, boleh dilihat di Jakarta Post (terbitan) tanggal 12 Februari," ucap Direktur Sabang-Merauke Institute ini dikutip dari gelora.co.id.

Dalam survei itu, Syahganda Nainggolan menyebutkan sejumlah negara yang paling cemas menghadapi virus corona. Dimana, negara Indonesia menjadi negara tercemas kedua setelah China.

"Pertama adalah China, nomor dua adalah Indonesia, ketiga Thailand, lalu Malaysia, Singapura, dan nanti nomor 10-nya baru Australia dan setelah itu Inggris," papar Syahganda Nainggolan.

"Kita itu paling cemas kalau di ASEAN. Jadi enggak sesuai kalau kita mau bandingkan antara apa yang diberitakan, seolah ini tidak ada apa-apa, masyarakat tenang," sambungnya.

 

Baca Juga: Masker Putih Telur Untuk Wajah Glowing dan Bebas Kerutan, Tapi Bisa Timbulkan Alergi! 

 

Melalui hasil poling itu, Syahganda Nainggolan berharap kepada pemerintah untuk lebih terbuka mengenai penanganan kasus virus corona ini.

Sebab, masyarakat membutuhkan transparansi informasi dan juga sosilisasi yang massif, guna mencegah wabah ini menyebar di tanah air.

"Kalau pemerintah mau terbuka tidak ada masalah sebenarnya. Karena misalkan di Malaysia di Singapura, mereka membuka saja. Di Serawak (Malaysia), mereka membuka suspect-nya berapa dan lain sebagainya," ucap Doktor Ilmu Sosial Universitas Indonesia ini.

Baca Juga: Sedang Jadi Tren, Posisi Satu Menit 'Plank' Untuk Manfaat Kesehatan

"Kalau kita semua kan suspect. Ketemu kasus ini suspect, ketemu ini suspect. Kita enggak mau (terbuka)," pungkas Syahganda Nainggolan .(*)