Find Us On Social Media :

Alat Tes Cepat Produk China yang Dibeli Spanyol Gagal Deteksi Positif Virus Corona

Alat tes cepat pengujian virus corona.

GridHEALTH.id -  Klinik Masyarakat Spanyol untuk Penyakit Menular dan Mikrobiologi mengeluarkan rekomendasi setelah terungkap bahwa alat tes dari perusahaan Cina Bioeasy menunjukkan sensitivitas 30%.

Artinya, hanya 30% dari mereka yang memiliki Covid-19 dinyatakan positif. Padahal sebagian besar (alat) tes, termasuk tes influenza cepat di Amerika Serikat, memerlukan sensitivitas minimum 80%.

Tak ayal, pejabat kesehatan Spanyol segera merekomendasikan agar dokter menghentikan semua penggunaan alat tes virus corona respons cepat setelah sejumlah yang dibeli dari China gagal mengidentifikasi orang yang tertular.

Spanyol membeli lebih dari 640.000 alat uji virus corona dari Cina dan Korea Selatan, yang memberikan hasil dalam 10 hingga 15 menit.

Tidak jelas berapa banyak dari tes itu berasal dari Bioeasy, tetapi perusahaan tersebut telah menjual kit ke beberapa negara lain, termasuk Georgia.

Kedutaan Cina di Spanyol menjauhkan diri dari Bioeasy setelah pengumuman itu dibuat. Pejabat Cina mengatakan mereka tidak merekomendasikan produk Bioeasy ke Spanyol dan mencatat bahwa Administrasi Nasional Produk Medis China belum menyetujui perusahaan untuk penjualan.

Baca Juga: Akibat Rumah Sakit Penuh, Tak Semua Korban Virus Corona Tertampung, Apa yang Harus Dilakukan Pasien?

Baca Juga: Rusia dan Amerika Serikat Berangsur Tarik Warganya, Tanda Indonesia Sudah Lampu Merah Virus Corona?

Pejabat Cina juga mencatat bahwa kit uji yang disumbangkan dari Cina ke bagian lain dunia tidak termasuk dari Bioeasy.

China mengumumkan telah menyumbangkan stok test kit menyusul penurunan jumlah kasus baru yang datang dari Wuhan.

Namun, beberapa dari test kit yang disumbangkan itu ternyata rusak. The Republik Ceko menemukan bahwa 80% dari alat tes yang diterima dari Cina tidak akurat.

Profesional medis Spanyol direkomendasikan untuk kembali menggunakan tes yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasil.

Spanyol menjadi salah satu tempat penularan Covid-19 paling cepat, mengikuti Italia dalam total kematian dengan lebih dari 4.100 yang telah meninggal setelah tertular penyakit.

 

Pada 20 Maret 2020,  situs informasi obat drugs.com memuat sebuah berita dari Food and Drug Administration (FDA) mengenai alat tes Covid-19.

FDA akan mengambil tindakan melindungi konsumen dari mereka yang menjadikan wabah Covid-19 ini kesempatan mendapatkan keuntungan dengan jalan menipu masyarakat dengan alat tes yang kini sudah banyak diedarkan dan dipasarkan.

 Baca Juga: Ginjal Bermasalah Bukan Karena Kebanyakan Obat, Ini Penyebab Utamanya

Baca Juga: Jangan Suka Berlama-lama di Kantor, Bahaya Hipertensi Mengintai

Menurut berita tersebut, FDA menyatakan telah mengidentifikasi dan mengeluarkan surat peringatan kepada perusahaan-perusahaan yang menjual dan mempromosikan barang-barang palsu/rusak.

Selain itu, FDA pun menegaskan jika telah meningkatkan penegakan hukum di pelabuhan masuk, termasuk Fasilitas Surat Internasional, untuk memastikan produk penipuan yang berasal dari luar negeri tidak masuk melalui perbatasan.

Malah FDA mengajak seluruh masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan 

 

secara aktif dan agresif memantau pasar untuk setiap perusahaan yang memasarkan produk dengan klaim diagnostik, pencegahan dan perawatan koronavirus (COVID-19) yang curang.

Baca Juga: Memilih Kontrasepsi Untuk Wanita Gemuk Perlu Hati-hati, Ini Alasannya

Baca Juga: Risiko Terlalu Sering Makan Daging Merah, Meski Dalam Porsi Kecil

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk melindungi kesehatan masyarakat selama pandemi.(*)

#berantasstunting #hadapicorona