Find Us On Social Media :

Menyiapkan Menu Puasa yang Sehat Bagi Anak, Wajib Lengkap Nutrisi

Menyiapkan menu sahur dan berbuka puasa untuk anak harus menjamin kebutuhan semua nutrisinya agar tidak menganggu tumbuh kembangnya.

 

GridHEALTH.id – Alangkah senang dan bangganya orangtua ketika anak-anaknya sudah mau dan mampu mengikuti ibadah puasa. Dapat dibayangkan, berbuka dan sahur bisa makan bersama seluruh keluarga.

Tetapi tantangan bagi orangtua, khususnya ibu adalah bagaimana menyiapkan menu yang sehat agar kebutuhan gizi dan nutrisi anak selama menunaikan ibadah puasa Ramadan tetap tercukupi dengan baik.

Saat sahur dan berbuka, kita perlu memastikan bisa memberi menu yang dapat membantu menjaga kebugaran tubuh anak saat berpuasa.

Selain itu, saat anak mulai ikut puasa, orangtua harus tetap memerhatikan kecupukan asupan nutrisi hariannya.

Sebab, menu makanan bergizi seimbang perlu untuk mendukung masa pertumbuhan anak. Makanan yang penuh nutrisi juga akan membuat anak tetap berenergi meski sedang berpuasa.

Sebenarnya tidak sulit menyiapkan menu sahur dan berbuka yang bernutrisi untuk anak. Apalagi di internet dan media sosial, banyak contoh-contoh menu makanan, dan padu padan menu yang bisa dinikmati seluruh keluarga, termasuk anak-anak.

Baca Juga: Kelengkapan Gizi Anak Ditentukan Sejak di Kandungan, Ini yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil

Baca Juga: Lagi, Bukti China Tak Jujur Soal Virus Corona, Ternyata Sudah Ada Korban Sejak November 2019

Yang jelas, dikutip dari 800doctor.com, anak-anak disarankan makan sahur dengan menu tinggi protein.

Telur, susu, keju rendah lemak, kacang-kacangan, dan ikan bisa dihidangkan untuk sahur. Asupan seratnya juga harus dipenuhi, bisa dari sayuran, buah-buahan kering, atau buah-buahan segar.

Makanan yang terlalu berminyak, berlemak, pedas, dan asam sebaiknya tidak diberikan pada anak saat sahur dan berbuka. Batasi juga konsumsi aneka makanan atau kudapan yang terlalu tinggi kandungan gula dan garamnya.

 

Contoh menu berbuka atau sahur yang dapat disiapkan untuk anak misalnya telur dadar isi sayuran. Telur merupakan sumber protein tinggi yang baik untuk pertumbuhan anak.

Dalam sebutir telur mengandung 6 gram protein, setara dengan 21% kebutuhan protein anak usia 7-10 tahun.

Agar kebutuhan nutrisi lengkap anak tetap terpenuhi selama puasa, kombinasikan telur dengan sayuran. Ibu bisa menambahkan potongan brokoli, bayam, tomat, dan keju agar kebutuhan vitamin dan mineral anak  juga tetap terpenuhi sepanjang hari.

Brokoli mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan kulit anak. Tidak hanya itu, brokoli juga bisa membantunya terhindar dari berbagai infeksi sehingga anak tak mudah sakit saat puasa.

Baca Juga: Imunisasi HIB Wajib Sesuai Jadwal Agar Bayi Terhindar Radang Otak

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, ASI dan Suplemen Tak Dapat Menggantikan Imunisasi

 

Tambahkan parutan keju sebanyak 28 gram pada telur dadar. Setiap 7 gram protein pada keju setara dengan 25 % kebutuhan protein anak.

Artinya, dalam satu menu sahur untuk anak berupa telur dadar saja sudah bisa memenuhi 46% kebutuhan protein si kecil. Tinggal dimakan dengan nasi atau kentang rebus untuk kebutuhan karbohidratnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Krisis Campak, Orangtua Bakal Dihukum Bila Anaknya Tak Imunisasi

Baca Juga: Hari Imunisasi Dunia, 12% Anak Indonesia Belum Imunisasi Lengkap!

Menjelang tidur, anak dapat diberikan segelas susu dan semangkuk buah potong. Di saat sahur, susu diganti dengan teh manis.  Jangan lupa ingatkan untuk minum air putih setidaknya 6-8 gelas, dari berbuka puasa hingga sahur.(*)

#berantasstunting #hadapicorona