Sementara itu, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya hampir 4 juta orang meninggal prematur karena penyakit yang disebabkan oleh polusi udara rumah tangga akibat praktik memasak yang tidak efisien menggunakan kompor yang berpolusi yang dipasangkan dengan bahan bakar padat (kayu, limbah tanaman, arang, batubara, dan kotoran) dan minyak tanah.
Baca Juga: Cara Lain Mengolah Daging Qurban, Praktis dan Diluar Kebiasaan Umum, yang Penting Enak dan Berkah
Di antara 3,8 juta kematian ini, 27% disebabkan oleh pneumonia; 18% dari stroke27% dari penyakit jantung iskemik; 20% dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK); 8% dari kanker paru-paru.
Praktik memasak ini dinilai tidak efisien, sebab dapat menghasilkan polusi udara rumah tangga tingkat tinggi dengan sejumlah polutan yang merusak kesehatan, termasuk partikel jelaga kecil yang menembus jauh ke dalam paru-paru.
Di tempat tinggal yang berventilasi buruk, asap dalam ruangan bisa 100 kali lebih tinggi dari tingkat yang dapat diterima untuk partikel halus. Paparan sangat tinggi di kalangan wanita dan anak-anak, yang menghabiskan waktu paling banyak di dekat perapian rumah tangga.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #iduladha #iduladha2020 #tipsiduladha #masaksehatiduladha