Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 Memburuk, Jakarta Wacanakan Bakal Terapkan PSBB Lagi

Kasus Covid-19 memburuk, Pemerintah Provinsi DKI mewacanakan kembali PSBB.

 

GridHEALTH.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan ibu kota akan kembali ke masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jika kasus Covid-19 memburuk. Sebaliknya, jika trennya membaik, PSBB transisi akan kembali diperpanjang.

"Kalau masih seperti ini kemungkinan kita akan memperpanjang masa transisi, tapi kalau semakin memburuk tidak mustahil kembali ke PSBB," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/07/20). 

Dia mengingatkan agar masyarakat tetap mempertahankan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

Menurutnya, bukan hal mustahil jika PSBB transisi menuju masa sehat dan aman, namun untuk melangkah ke fase tersebut tergantung kesadaran masyarakat 

Riza juga menegaskan pengawasan oleh Pemprov DKI terus dilaksanakan. Namun pengawasan akan berdampak efektif jika masyarakat turut andil dalam kesadaran menerapkan protokol kesehatan. 

"Pilihan pertama kalau dianggap ada luar biasa perbaikan peningkatan yang positif ke arah yang lebih baik tentu kita memasuki masa sehat aman dan produktif." 

Baca Juga: Pikirkan Keselamatan Anak, Anies 'Keukeuh' Belum Mau Buka Sekolah di DKI

Baca Juga: Ulama Minta Warga di Zona Merah Covid-19 Agar Salat Idul Adha di Rumah Saja

Riza menambahkan bahwa segala kebijakan yang diambil Pemprov berdasarkan hasil evaluasi data, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta gugus tugas pusat. 

"Jadi semuanya kembali tergantung kepada positivity rate nya. Jadi data itu akan kami pantau. Kami koordinasi dengan pemerintah pusat, dengan gugus tugas pusat, dengan para pakar, para ahli, semuanya instansi atau unit terkait, dan semuanya akan kita putuskan bersama," tandasnya.

Sementara itu, Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan rasio jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau positivity rate di DKI Jakarta meningkat dalam dua pekan terakhir yang menunjukkan kasus Covid-19 memburuk

Bahkan, lebih tinggi dari target Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar 5%. 

"Dua pekan terakhir angkanya di atas 5%. Ini berarti ini alarming kalau saya bilang," kata Dewi saat mengisi Talk Show Covid-19 Dalam Angka yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (29/07/20). 

Padahal lima pekan sebelumnya, positivity rate di DKI Jakarta menunjukkan kemajuan. Pekan kedua Juni lalu positivity rate Covid-19 di ibu kota sebesar 4,4% kemudian 3,07% dan 3,71%. 

Dewi menuturkan, meningkatnya positivity rate belakangan ini harus menjadi atensi semua pihak. Terutama masyarakat harus patuh menjalankan protokol kesehatan, baik menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun. 

Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Glowing Wanita Ini Pakai Masker Darah Haid

Baca Juga: Universitas Oxford : RI Dapat Nilai D untuk Penanganan Virus Corona

"Berarti ada yang harus ditingkatkan dari masyarakat Jakarta agar protokol kesehatan lebih diterapkan kembali," ucapnya. 

Meski positivity rate meningkat, Dewi menyebut pemeriksaan spesimen Covid-19 di DKI Jakarta sudah melampui target WHO.

WHO menargetkan pemeriksaan spesimen dilakukan sebanyak 1.000 per 1.000.000 penduduk dalam waktu satu minggu. 

"Per 4 sampai 10 Juni 21.000 per minggu, ini sudah melebihi dua kali ekspektasi WHO. Kemudian bertambah lagi 27.000 dan dua pekan terakhir meningkat sampai dengan 40.000 pemeriksaan dalam waktu satu minggu," jelasnya. 

Baca Juga: Studi Kesehatan: Banyaknya Lemak Makanan di Otak Sebabkan Gangguan Mental

Baca Juga: Si Kecil Juga Bisa Kena Diabetes, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Sebagai informasi, akibat kasus Covid-19 memburuk, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta telah menembus 19.995 orang. Terjadi peningkatan sebanyak 409 kasus dari Senin (27/07/20) yang berjumlah 19.592. (*).

#berantasstunting #hadapicorona