Find Us On Social Media :

Waspada, Asam Urat Tinggi Tak Tertangani Bisa Sebabkan Radang Sendi

Asam urat tinggi menyebabkan radang sendi yang bikin nyeri, terkadang ngilu.

GridHEALTH.id - Penderita asam urat biasanya begitu tersiksa dengan munculnya rasa nyeri di bagian persendian. Sebagian besar, nyeri itu terdapat pada bagian jempol kaki. 

Nyeri sendi ini disebabkan oleh tusukan kristal-kristal tajam yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat. 

Jika kadar asam urat dalam darah melebihi ambang normal, maka asam urat ini akan masuk ke organ-organ tubuh khususnya ke dalam sendi. 

Selain jempol kaki, nyeri sendi akibat asam urat juga biasa timbul di pangkal jari-jari kaki, pergelangan kaki, dan kadang-kadang juga menyerang sendi lutut, tangan, siku, atau bahu. 

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Baking Soda Bisa Sembuhkan Asam Urat

Baca Juga: Di Ulang Tahun Pernikahan Nycta Gina Minta Maaf Pada Suami Suka Kentut Sembarangan, Padahal Ini Manfaat Buang Gas Bagi Kesehatan!

Melansir Buku Resep Mudah Tetap Sehat (2009) oleh Dr. Handrawan Nadesul, kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia) secara garis besar bisa terjadi karena tiga hal, yakni: 

- Metabolisme protein dalam tubuh terganggu

- Kemampuan ginjal membuang asam urat yang berlebih dalam darah sudah menurun

- Kelewat banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi

Penting diketahui, gangguan dalam metabolisme protein terletak pada unsur purin. Ada faktor genetik yang menjadikan metabolisme purin pada seseorang bisa terganggung. 

Maka dari itu, setiap sumber makanan yang mengandung purin tinggi perlu dipantang oleh penderita asam urat. 

Namun, tidak semua orang dengan asam urat tinggi dalam darah pasti terkena penyakit asam urat atau juga bisa disebut pirai. 

Meski demikian, lebih dari 95% kasus gout memang dilaporkan memiliki kadar asam urat di atas normal. 

Terkait hal ini, kita kiranya perlu memahami soal tahapan gejala penyakit asam urat yang perlu diwaspadai.

 

Melansir Buku Asam Urat (2009) oleh dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, penyakit sendi akibat asam urat bisa termasuk penyakit akut dan bisa juga digolongkan sebagai penyakit kronis. 

Baca Juga: Wanita Jangan Takut Latihan Beban, Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus

Baca Juga: Saat Sendirian Terkena Serangan Jantung? Ini yang Harus Dilakukan

 

Hal itu dikarenakan, penyakit asam urat memiliki tahapan gejala yang disesuikan dengan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah 4 tahapan gejala asam urat yang bisa terjadi:

 

1. Hiperurisemia asimtomatik 

Pada tahap ini, seseorang terbukti memiliki kadar asam urat tinggi atau sudah melebihi normal, tetapi belum menimbulkan gejala penyakit sama sekali. 

Meski demikian, kadar asam urat dalam darah yang tinggi ini patut diwaspadai karena bisa menyebabkan terbentuknya kristal urat di sendi-sendi. 

2. Pirai akut 

Pirai akut adalah fase akut dari penyakit asam urat, yakni timbul gejala-gejala nyeri sendi yang hebat, sendi tampak bengkak, merah, panas, kaku atau sulit digerakan, dan kadang badan terasa demam.

3. Pirai interkritikal 

Pirai interkritikal adalah fase setelah suatu serangan pirai akut, saat seorang penderita asam urat tidak merasakan gejala sama sekali. 

Pada tahap ini, penyakit asam urat terasa sembuh, sehingga sering para penderita asam urat tidak mau lagi melakukan diet yang ketat dan tidak mau minum obat asam urat. 

Bahkan, pada fase ini, beberapa penderita asam urat tidak akan merasa nyeri di sendinya meski dipakai untuk berolahraga berat.

Baca Juga: 7 Tanda Tiroid Bermasalah, Salah Satunya Rambut Sering Rontok

Baca Juga: Punya Balita di Rumah, Apa Yang Harus Tersedia di Kotak Obat P3K?

 

4. Pirai kronis bertofus 

Pirai kronis bertofus adalah fase penyakit asam urat yang sudah kronis. Di mana, pada tahap ini didapatkan benjolan-benjolan di sekitar sendi, telinga, atau kelopak mata yang disebut tofus. 

Kondisi ini terjadi karena tahap pirai akut dan tahap interkritikal pada umumnya terjadi silit berganti. 

Artinya, seorang penderita asam urat akan mengalami nyeri sendi yang berulang kali atau kambuh-kambuhan yang akan diakhiri oleh tahap pirai kronis bertofus. 

Pada tahap pirai kronis bertofus, penderita asam urat pada umumnya akan kesakitan terus bahkan bisa mulai dtemukan komplikasi pada ginjal, jantung, dan organ lainnya.

 

Setelah mengetahui tahapan gejala asam urat ini, siapapun perlu mewaspadai penyakit asam urat sedini mungkin. 

Pemeriksaan atau tes kadar asam urat secara rutin adalah langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya nyeri sendi akibat hiperurisemia yang bisa berlanjut pada munculnya tofus. 

Bahkan, pada pemeriksaan asam urat yang normal, seseorang bisa saja mengeluh nyeri sendi. 

Hal itu dikarenakan, saja asam urat dalam darah orang tersebut mungkin saja pernah tinggi dan sudah terlanjut masuk ke dalam sendi. 

 Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi

Baca Juga: Hari Ginjal Sedunia, Tips dan Trik Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Baca Juga: Khasiat Daun Koja, Atasi Anemia Hingga Penyubur Cepat Hamil

Jadi, itulah pentingnya menurunkan kadar asam darah ketika sudah diketahui tinggi agar tidak masuk ke sendi atau masuk ke organ-organ lain, meskipun belum ada gejala sama sekali. (*)

#berantasstunting #hadapicorona 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jawaban Kenapa Asam Urat Menyebabkan Nyeri Seperti Tusukan di Bagian Sendi , https://jogja.tribunnews.com/2020/08/05/jawaban-kenapa-asam-urat-menyebabkan-nyeri-seperti-tusukan-di-bagian-sendi?page=all.