Find Us On Social Media :

Beri Pesan Lewat Video, Pengusaha Erwin Aksa Positif Virus Corona

Pengusaha asal Makassar Erwin Aksa mengaku terinfeksi virus corona dan siap jalankan isolasi mandiri.

GridHEALTH.id - Dalam sebuah video yang tersebar di grup WhatsApp, seperti dikutip dari detik.com (01/09/2020), Erwin menyebut bahwa dia baru saja menerima hasil tes PCR dan dinyatakan positif Corona.

"Saya hari ini baru saja dapat hasil dari lab PCR dan hasilnya bahwa saya dikatakan disampaikan positif kena Corona COVID-19," kata Erwin dalam video tersebut.

Erwin menyampaikan agar masyarakat terus berhati-hati akan penyebaran virus Corona. Ketua DPP Golkar itu menyebut di luar sudah banyak sekali virus.

"Jaga kesehatan supaya tidak terkena Corona dan juga agar supaya teman-teman sehat selalu," ujarnya.

Erwin yang saat ini menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan bakal calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar Appi-Rahman mengatakan akan melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu ke depan.

"Saya juga sekarang isolasi mandiri selama 2 minggu mari kita jaga diri kita, mari kita jaga diri saudara saudara semuanya. Saudara-saudara sekalian dan juga teman-teman semuanya ya, sehat-sehat, tolong jaga diri," imbuhnya.

Baca Juga: Belum Ada Rencana Ingin Injak Rem Darurat, Anies Baswedan Nilai Angka Covid-19 di DKI Masih Terkendali

Baca Juga: 5 Makanan Tak Boleh Disimpan di Freezer, Ternyata Ini Alasannya

Diambil dari laman infocorna.makassar.go.id, hingga 31 Agustus 2020, tercatat ada 174.796 pasien positif, 41.420 dalam perawatan, 125.959 sembuh dan 7417 meninggal.

 

World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa virus corona sebagai penyakit pandemi yang dapat diartikan sebagai situasi di mana penyakit menyebar dengan sangat cepat dan meluas ke seluruh dunia.

 

WHO juga menjelaskan bahwa penyebaran virus corona bisa melalui penularan dari orang yang telah terinfeksi virus corona serta sudah dinyatakan positif. 

Ketika seseorang yang telah terinfeksi bersin dan batuk, maka partikel-partikel virus tersebut akan menyebar melalui mulut atau hidung yang kemungkinan akan mengenai permukaan kemudian disentuh oleh orang yang sehat serta dihirup oleh orang sehat yang berdekatan dengan seseorang yang telah terinfeksi virus corona. 

Bahkan saat ini, WHO juga telah mengkonfirmasi kemungkinan tinggi penularan melalui udara akibat aerosol virus yang diperkirakan dapat bertahan di udara lebih lama.

Hal ini terutama terjadi di fasilitas kesehatan di mana aerosol virus dari seorang pasien terinfeksi yang sedang menjalani tindakan medis dapat terhirup oleh tenaga medis dan orang-orang di sekitarnya jika mereka tidak mengenakan alat pelindung diri yang standar.

 

Oleh karena itu, seluruh tenaga medis saat ini diimbau untuk mewaspadai kemungkinan cara penularan ini dan para pengunjung juga dilarang untuk mendekati area di mana tindakan medis sedang dilakukan. 

Baca Juga: Cek Fakta, Manakah yang Lebih Sehat, Anggur Merah atau Anggur Hijau?

Baca Juga: Trik Menyimpan Buah dan Sayur di Kulkas Agar Tak Cepat Layu dan Busuk

Beberapa laporan menyebutkan penyebaran wabah COVID-19 yang tinggi di area-area tertutup seperti restoran, tempat hiburan malam, tempat kebugaran, tempat ibadah dan tempat kerja di mana terdapat aktivitas banyak orang yang berkumpul dan saling berbicara, berteriak ataupun bernyanyi. 

Penyebaran yang tinggi ini diduga akibat proses sirkulasi udara yang tidak baik di ruang tertutup sehingga aerosol virus corona terjebak lebih lama dan dihirup oleh orang-orang yang berada di dalamnya.

WHO saat ini sedang melakukan investasi lebih lanjut untuk secara akurat mengukur potensi penularan melalui udara ini.

Terkait gejala, WHO mengatakan, mereka terinfeksi virus corona akan mengalami gejala yang paling umum seperti demam, kelelahan dan batuk kering, beberapa juga mengalami gejala lain seperti pilek, dan sakit tenggorokan.

Lansia atau orang yang berusia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit lain seperti jantung dan tekanan darah tinggi berpotensi lebih besar untuk mengalami gejala dan efek samping yang lebih berat ketika terinfeksi virus corona. 

Gejala berat biasanya ditandai dengan gejala demam tinggi hingga kesulitan bernapas sehingga tindakan medis yang diberikan harus lebih serius.

Baca Juga: Studi: Pola Tidur Tak Teratur Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung

Namun beberapa orang lainnya yang terinfeksi kemungkinan tidak merasakan gejala-gejala tersebut sehingga sulit untuk membedakan antara orang yang sehat dan yang sudah terinfeksi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona