Find Us On Social Media :

Kuburan Khusus Korban Covid-19 Hampir Penuh di Seluruh Daerah, Epidemiolog Minta Pemerintah Siapkan Skenario Tarik Rem Darurat Untuk Mencegah Penularan

Pmakaman korban Covid-19. Epidemiolog Dicky Budiman minta pemerintah berani tarik rem darurat bila pasien Covid-19 semakin bertambah.

GridHEALTH.id - Sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Surabaya di Jawa Timur, dan Cimahi di Jawa Barat diperkirakan penuh dalam dua bulan mendatang menyusul kian melonjaknya kasus kematian akibat Covid-19.

Perkiraan itu sejalan dengan data nasional Satgas Penanganan Covid-19 yang menunjukkan jumlah kematian naik rata-rata 100 lebih kasus setiap hari.

Pakar epidemiologi menyebut peningkatan angka kematian menunjukkan kecepatan penyebaran virus sudah tak terbendung.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah pusat mendorong pemda kembali menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti pada April silam.

Petugas pemakaman TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Imang Maulana, memperkirakan tak sampai dua bulan ke depan lahan kuburan di tempatnya akan terisi penuh jika setiap hari jenazah Covid-19 yang dimakamkan sebanyak 30 orang.

Dalam sepekan terakhir saja, setidaknya sudah 200 liang kubur yang ia gali. Rekor tertinggi terjadi pada Sabtu (05/09/2020) lalu yakni mencapai 37 jenazah.

Baca Juga: Mendekati Tahap Akhir Uji Klinis, Pemerintah Prancis Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Negaranya Dijual Dibawah 174 Ribu Rupiah

Baca Juga: Waspadai Nyeri Kronik, Terlihat ‘Sepele’ Tapi Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa

"Kalau seandainya lonjakan terus rata-rata 30 jenazah, sebulan ke depan (lahan makam) habis. Sekarang sisa lahan hanya bisa memakamkan 1.000 jenazah," kata Imang dikutip dari BBC News Indonesia (06/09/2020).

Selain TPU Pondok Ranggon, jenazah Covid-19 juga dikubur di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Di sana, dalam sehari petugas mengubur 20 jenazah setiap hari. Koordinator gali kubur TPU Tegal Alur, Asep, berkata jumlah makam di tempatnya "sudah di luar normal".

 

Di Kota Cimahi, Jawa Barat, tempat pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19 sudah tidak bisa menampung jenazah baru.

Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna, mengatakan sedang mencari lahan baru untuk mengantisipasi, kendati hingga sekarang ia belum memastikan di mana lokasi anyar tersebut.

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mengatakan kecepatan penyebaran virus sudah tak terbendung.

Jika tidak segera diatasi, tiap-tiap daerah yang memiliki angka positif menyimpan 'bom waktu' yang setiap saat bisa meledak.

"Testing, tracing, isolasi, tindakan-tindakan ini yang sebetulnya akan menyelamatkan daerah dari jurang banyaknya kematian."

Baca Juga: Mengunyah Labu Siam Rebus Setiap Hari, Menjaga Tiroid Tetap Sehat

Baca Juga: Menteri Pertanian Tetapkan Ganja Sebagai Tanaman Obat Lalu Dibatalkan, Di Luar Negeri Minyak Ganja Terbukti Ampuh Matikan Sel Kanker

Sayangnya, menurut Dicky, tidak banyak kepala daerah yang gencar melakukan tiga hal tadi sehingga virus dengan mudah dan cepat menyebar.

Dicky Budiman, meminta pemerintah pusat maupun daerah bersiap untuk mengambil langkah PSBB jika layanan di rumah sakit dalam mengobati pasien Covid-19 sudah mendekati angka 90%.

Sejauh pengamatannya pelayanan kesehatan atau tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 di DKI Jakarta sudah 70%, sementara beberapa rumah sakit di Provinsi Kalimantan Selatan hampir 90%.

"Kalau sudah 90% tak ada pilihan siap-siap ambil rem darurat," tutur Dicky Budiman. Ia menambahkan, persiapan untuk menerapkan kebijakan PSBB harus dilakukan jauh-jauh hari dan dilakukan paling lama tiga bulan.

"Ketika ambil rem darurat minimal sekali satu bulan benar-benar diterapkan. Tak bisa kurang."

Baca Juga: Kondisi Prediabetes Bisa Menjadi Diabetes Bila Tidak Ditangani Dengan Cepat dan Tepat

Baca Juga: Tanya Jawab Seputar Diet Rendah Kalori, Diet Paling Sehat Untuk Turunkan Berat Badan

Skenario dalam menerapkan PSBB pun, menurutnya, harus diketahui seluruh sektor masyarakat mulai dari institusi pemerintahan, perkantoran, industri, perbelanjaan.

"Belajar dari sebelumnya jangan sampai tanpa persiapan yang matang karena efektivitasnya akan minim." (*)