Find Us On Social Media :

Warga Brasil Protes Turun Ke Jalan Tolak Vaksin Covid-19 Asal China, ' Kami Bukan Kelinci Percobaan'

Warga Sao Paulo di Brasil menolak uji coba vaksin Covid-19 Sinovac buatan China.

GridHEALTH.id - Banyak negara berlomba-lomba memproduksi vaksin Covid-19 meski belum ada satupun yang siap diujicobakan pada manusia.

Di antara negara yang sibuk menyiapkan vaksin Covid-19 tersebut salah satunya adalah China. Namun vaksin produksi negara ini, tampaknya paling banyak mendapat penolakan, bahkan sebelum vaksin jadi.

Setelah beberapa pejabat dan aktivis media di Indonesia menolak divaksin Sinovac yang merupakan produk China, kini di Brasil rakyatnya terang-terangan menolak produk vaksin ini.

Terbukti ratusan orang turun ke jalan raya utama di Sao Paulo untuk memprotes vaksinasi wajib Covid-19 dan menolak uji coba vaksin vrius corona yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac.

Lebih dari 300 warga Brasil melakukan aksi tersebut pada Minggu (01/11/2020). Banyak dari mereka tidak mengenakan masker atau mematuhi aturan jarak sosial.

Para pengunjuk rasa yang tampaknya pendukung Presiden Jair Bolsonaro tersebut memprotes kebijakan Gubernur negara bagian Sao Paul, Joao Doria.

Baca Juga: Potret Mengerikan Pemakaman Massal di Sao Paulo Brazil, Negara Dengan Angka Kematian Covid-19 Tinggi

Baca Juga: Cemburu Boleh, Tapi Jangan Berlebihan Karena Ini Dia Dampaknya

Doria sebelumnya telah mengumumkan wajib imunisasi Covid-19 jika vaksin sudah tersedia. Namun keputusan tersebut memicu pertengkaran dengan Bolsonaro yang mengatakan vaksinasi hanya dilakukan secara sukarela.

Dilaporkan Reuters (01/11/2020), satu orang pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan "Kami bukan kelinci percobaan". Itu ditujukan atas keputusan Doria untuk menjadikan Sao Paulo sebagai tempat uji klinis fase 3 vaksin Sinovac.

 

Pada Oktober 2020, Kementerian Kesehatan federal mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin yang didukung Doria. Tapi sehari kemudian, Bolsonaro mengatakan Brasil tidak akan membeli vaksin buatan China itu.

"Kami menentang dutabesar otoriter China Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu, bertentangan dengan keinginan kami," kata seorang pengunjuk rasa, Andre Petros.

"Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di China, orang hanya sukarela divaksin, dan banyak warga di sana yang juga menolak," sambung dia.

Brasil sendiri dikenal sebagai negara yang berhasil melakukan vaksinasi wajib, misalnya Hepatitis B untuk bayi baru lahir. Brasil juga sukses besar dengan kampanye vaksinasi besar-besaran di masa lalu, memberantas polio di tahun 1980-an.

Namun dalam menghadapi pandemi Covid-19, sejauh ini Brasil memiliki wabah virus corona terburuk ketiga secara global, dengan 5,5 juta kasus, setelah Amerika Serikat dan India.

Baca Juga: Studi : Wanita yang Masih Haid Cenderung Terlindung dari Serangan Jantung

Baca Juga: Diare Berlangsung Lebih dari 3 Minggu, Waspadai Tanda Diabetes Tipe 2

Di Indonesia sendiri, masyarakat lebih menunggu Vaksin Merah Putih Covid-19 produksi Indonesia.

Belum lama, lembaga independen Lapor Covid-19 melakukan survei "Pemahaman dan Kepercayaan Masyarakat terhadap Vaksin dan Obat Virus Corona"(Covid-19) di Indonesia.

Berdasarkan hasil survei tersebut, sebagian masyarakat masih ragu menerima vaksin dan obat Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan Sinovac Cina dan perusahaan BUMN Bio Farma.

Dari survei tersebut, warga lebih memilih Vaksin Merah Putih Covid-19 yang dikembangkan secara mandiri oleh Indonesia di bawah kerjasama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan pemerintah.

Adapun rincian survei tersebut, sebanyak 27% responden ragu-ragu menggunakan vaksin covid-19 Sinovac, 32% tidak setuju, 10% sangat tidak setuju. Sebanyak 31% responden setuju menggunakan vaksin Sinovac.

Untuk vaksin merah putih, 37% responden mengaku ragu-ragu, 3%, 16% sangat tidak setuju. Namun ada 44% responden yang setuju menggunakan vaksin merah putih buatan Eijkman.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Agar Anak Autis Dapat Tidur Nyenyak

Baca Juga: Selain Tahi Lalat, Kuku Juga Bisa Menjadi Penanda Kondisi Kanker

"Jadi masih lebih banyak responden yang mau memakai vaksin merah putih buatan Eijkman," ucap Kolaborator Ahli Lapor Covid-19 Dicky Pelupessy melalui diskusi virtual Lapor Covid-19, Selasa (13/10/2020). (*)

#berantasstunting #hadapicorona