GridHEALTH.id - Diabetes atau penyakit kencing manis menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan kandungan gula darah yang berlebihan di dalam tubuh.
Sebagian besar diakibatkan faktor genetik, namun gaya hidup juga memiliki peran yang tidak sedikit.
Penyakit diabetes di Indonesia menduduki peringkat ke-7 terbanyak di dunia, dengan jumlah penderita sebanyak 10 juta jiwa.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin yang mencukupi, atau tubuh tidak dapat menggunakan jumlah insulin yang ada secara efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah dalam tubuh. Akibatnya, gula darah berlebihan dan timbul penyakit yang disebut diabetes.
Terdapat beberapa jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 ini karena kekurangan insulin, sehingga penderita harus mendapat tambahan insulin setiap harinya agar keadaannya tetap stabil.
Baca Juga: Diabetes Neuropati, Bisakah Disembuhkan? Ini Dia Cara Mengelolanya
Baca Juga: Studi : Covid-19 Dapat Menyebabkan Otak Menua Hingga 10 Tahun
Biasa terjadi juga pada penderita anak-anak. Tanda-tanda dari diabetes tipe 1 ini antara lain buang air kecil berlebihan, haus dan lapar yang konstan, mengalami penurunan berat badan, perubahan kemampuan penglihatan, dan kelelahan. Semua ini dapat terjadi secara tiba-tiba.
Kemudian diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan oleh ketidakefektifan penggunaan insulin dalam tubuh.
Tipe 2 inilah yang dialami oleh sebagian besar penderita diabetes di dunia ini akibat gaya hidup yang tidak sehat. Gejalanya tidak jauh berbeda dengan tipe 1, namun biasanya baru bisa dideteksi jauh setelah serangan terjadi dan sudah terjadi komplikasi penyakit lain.
Terakhir, diabetes gestasional. Biasanya terjadi selama masa kehamilan, nilai glukosa darah ada di atas normal, tapi masih di bawah kategori diabetes.
Wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko komplikasi yang meningkat selama kehamilan dan saat melahirkan. Nantinya, calon ibu dan anak-anaknya berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 di masa yang akan datang.
Banyak fakta tentang penyakit diabetes tipe 2 akibat gaya hidup tidak sehat. Berikut 5 fakta yang dirangkum dari berbagai sumber;
1. Jarang sarapan dapat tingkat risiko terjadinya diabetes
Sebuah penelitian menemukan bahwa seorang wanita karir yang kadang melewatkan waktu sarapannya memiliki risiko yang lebih tinggi (54% lebih tinggi) untuk mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan dengan wanita karir lainnya yang selalu sarapan di pagi hari.
Baca Juga: Pentingnya Mengelola Kadar Gula Darah di Dalam Tubuh, Salah Satunya Kurangi Asupan Gula
Baca Juga: Merasakan Sakit di Dada Tak Selalu Merupakan Tanda Serangan Jantung
Hal ini dikarenakan ketidakstabilan kadar insulin di dalam tubuh. Perlu diketahui, saat kita tidur di malam hari, kadar insulin tetap stabil dan bila tidak sarapan di pagi hari, maka kadar insulin akan menurun.
Setelah itu, kadar insulin akan meningkat drastis saat makan siang. Bila hal ini terus berlangsung dalam waktu lama, maka tubuh bisa mengalami resistensi insulin, yang dapat menyebabkan terjadinya diabetes tipe 2.
2. Diabetes tipe 2 tidak hanya dialami oleh mereka dengan berat badan berlebih
Banyak orang mengira bahwa dengan bertubuh langsing maka mereka pun akan terbebas dari diabetes tipe 2, akan tetapi ternyata tidak demikian.
Sekitar 15% penderita diabetes tipe 2 tidak memiliki berat badan berlebih. Hal ini dikarenakan mereka mungkin terlihat sehat dari luar.
Akan tetapi berbagai kebiasaan buruk yang mereka lakukan membuat keadaan di dalam tubuhnya sama seperti seseorang yang mengalami obesitas, yang tentu saja dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Baca Juga: 5 Tanda Serangan Infeksi Jamur Pada Vagina yang Harus Segera Diobati
Baca Juga: 5 Jenis Buah Ini Ternyata Ampuh Bersihkan Racun di Dalam Tubuh
3. Diet soda dapat memicu terjadinya diabetes tipe 2
Mengonsumsi pemanis buatan (terdapat di dalam diet soda) dapat menyebabkan terjadinya intoleransi glukosa, yang dapat berakhir pada terjadinya diabetes tipe 2.
Bukan itu saja, minuman bersoda ternyata memiliki dampak negatif lainnya pada tubuh, yaitu merusak gigi dan membuat tulang jadi rapuh.
4. Kopi dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes tipe 2
Pada sebuah penelitian di Amerika, para peneliti menemukan bahwa para pecinta kopi atau orang yang mengonsumsi 4-6 gelas (1 gelas kopi sama dengan 240 ml) kopi (kopi hitam yang tidak mengandung gula, susu, sirup, atau pemanis lainnya) memiliki risiko yang lebih rendah (29-54% lebih rendah) untuk mengalami diabetes tipe 2.
Hasil ini diperoleh para peneliti setelah melakukan pengamatan selama 18 tahun.
5. Olahraga dan diet saja tidak cukup menurunkan risiko diabetes
Penelitian membuktikan, menurunkan berat badan sebanyak 5 kg dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes dengan cukup signifikan. A
kan tetapi, selain berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi diet sehat, tidur yang cukup dan mengatasi stress juga merupakan hal penting yang perlu dilakukan bila ingin menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Agar Anak Autis Dapat Tidur Nyenyak
Baca Juga: Selain Tahi Lalat, Kuku Juga Bisa Menjadi Penanda Kondisi Kanker
Asal tahu saja, stres berkepanjangan dan tidur kurang dari 6 jam dalam waktu lama dapat membuat kadar gula darah jadi sangat tinggi sehingga meningkatkan risiko terjadinya diabetes hingga 2 kali lipat. (*)
#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona