Find Us On Social Media :

Bahaya Kelebihan Zat Besi, Bisa Menyebabkan Gampang Lelah dan Diabetes

Sumber zat besi termasuk protein hewani, termasuk ati ampela, daging sapi, susu, dan juga sayuran. Tetapi kelebihan zat besi dapat merusak organ tubuh.

GridHEALTH.id - Zat besi adalah mineral penting yang diperlukan untuk produksi hemoglobin dan memiliki peran di berbagai proses lainnya dalam tubuh.

Zat besi membantu pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Jika asupan zat besi berkurang, produksi sel darah merah dan kandungan hemoglobin bisa turun.

Makanan yang mengandung zat besi mayoritas adalah protein hewani, termasuk ati ampela, daging sapi, susu, dan juga sayuran.

Kecukupan zat besi wajib dipenuhi, terutama pada perempuan, ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Pada anak-anak, defisiensi zat besi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.

Namun ada gangguan kesehatan kelebihan zat besi yang disebut hemochromatosis herediter yang dapat menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang kita makan.

Zat besi berperan penting dalam beberapa fungsi tubuh, termasuk membantu pembentukan darah. Tapi, terlalu banyak zat besi bagi tubuh bisa berdampak negatif.

Baca Juga: Ini Alasannya Kata Dokter Mengapa Perlu Zat Besi Untuk Ibu Hamil

Baca Juga: Morning After Pill, Kontrasepsi Darurat Cegah Kehamilan Untuk Wanita

Hormon yang disebut hepcidin, disekresikan oleh hati, biasanya mengontrol bagaimana zat besi digunakan dan diserap di dalam tubuh, serta bagaimana kelebihan zat besi disimpan di berbagai organ.

Pada hemochromatosis, peran normal hepcidin terganggu, menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak zat besi yang dibutuhkannya.

Kelebihan zat besi ini disimpan di organ utama di hati, jantung, dan pankreas. Selama beberapa tahun, simpanan zat besi dapat menyebabkan kerusakan parah yang dapat menyebabkan gagal organ dan penyakit kronis, seperti sirosis, diabetes, dan gagal jantung.

Meskipun banyak orang memiliki gen yang salah yang menyebabkan hemochromatosis, hanya sekitar 10% dari mereka yang mengalami kelebihan zat besi hingga tingkat yang menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.

Yang jelas, kelebihan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa, seperti penyakit hati, masalah jantung, dan diabetes.

Gen yang menyebabkan hemochromatosis diturunkan, tetapi hanya sebagian kecil orang yang memiliki gen tersebut yang pernah mengalami masalah serius.

Hemochromatosis herediter hadir saat lahir. Tetapi, kebanyakan orang tidak mengalami tanda dan gejala sampai di kemudian hari, biasanya setelah usia 40 pada pria dan setelah usia 60 pada wanita.

Baca Juga: Studi di Amerika, Minuman Diet Soda Bisa Menimbulkan Masalah Jantung

Baca Juga: 5 Jenis Buah Ini Ternyata Ampuh Bersihkan Racun di Dalam Tubuh

Beberapa orang dengan hemochromatosis herediter hampir tidak pernah memiliki gejala.

Wanita lebih mungkin mengembangkan gejala setelah menopause, ketika mereka tidak lagi kehilangan zat besi saat menstruasi dan kehamilan.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa gejala yang muncul adalah nyeri sendi, sakit perut, kelelahan, merasa lemah, diabetes, kehilangan gairah seks, gagal jantung, gagal hati, warna kulit menjadi perunggu atau abu-abu serta sering lupa.

Hemochromatosis herediter disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengontrol jumlah zat besi yang diserap tubuh dari makanan yang dimakan

Mutasi ini diturunkan dari orangtua ke anak. Jenis hemochromatosis ini adalah jenis yang paling umum.

Sebaiknya segera temui dokter jika mengalami salah satu tanda dan gejala hemochromatosis herediter.

Jika memiliki anggota keluarga dekat yang menderita hemochromatosis, tanyakan kepada dokter tentang tes genetik yang dapat menentukan apakah kita mewarisi gen yang meningkatkan risiko hemochromatosis.

Nantinya salah satu perawatan yang sering dijalankan adalah  mengeluarkan darah dari tubuh  secara teratur.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Agar Anak Autis Dapat Tidur Nyenyak

Baca Juga: Selain Tahi Lalat, Kuku Juga Bisa Menjadi Penanda Kondisi Kanker

Karena banyak zat besi dalam tubuh yang terkandung dalam sel darah merah, perawatan ini menurunkan kadar zat besi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona