Find Us On Social Media :

4 Tanda Mengejutkan Dari Sistem Imunitas Tubuh yang Melemah

Pilek, luka dan kelelahan mungkin berarti kita tidak memiliki cukup sel sistem kekebalan atau tidak berfungsi dengan baik.

GridHEALTH.id - Cara utama untuk menjauhkan virus corona yang mematikan dari tubuh kita adalah dengan menjaga jarak sosial dan memakai masker.

Tetapi menjaga sistem kekebalan kita tetap aktif dan bekerja, siap untuk melawan infeksi apa pun yang datang juga penting.

Sistem kekebalan yang melemah tidak hanya membuat kita lebih rentan terhadap penyakit pernapasan seperti Covid-19, yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, tetapi juga berbagai masalah kesehatan dan penyakit mikroba lainnya yang hanya akan memperburuk situasi, yang mungkin mengakibatkan hasil yang mematikan.

Spesialis penyakit dalam Tevfik Rıfkı Evrenkaya mengatakan blok bangunan pertahanan yang kuat adalah makan makanan yang sehat dan seimbang, mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, belajar mengelola stres, menghindari merokok dan alkohol, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat dan memperhatikan kebersihan makananserta kebersihan pribadi.

Baca Juga: Waspadai Nyeri Kronik, Terlihat ‘Sepele’ Tapi Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa

Baca Juga: Tidak Disarankan Mengonsumsi Kopi Saat Haid, Ternyata Ini 5 Alasannya

Namun, tanpa dasar yang kuat, bahkan jika kita mengikuti setiap aturan kesehatan dalam buku ini, tubuh  tidak akan mampu melawan infeksi dan penyakit, Evrenkaya memperingatkan. Di sini, kuncinya adalah mendengarkan tubuh kita.

"Penting untuk memahami jika sistem kekebalan tubuh mulai melemah dengan memperhatikan beberapa sinyal dalam tubuh," kata Evrenkaya, menambahkan bahwa ada empat tanda nyata yang harus kita waspadai untuk melihat sistem kekebalan yang sedang goyah.

 

1. Sering masuk angin

Istilah masuk angin sebetulnya merujuk pada flu bagi orang awam. Sangat normal bagi orang dewasa untuk mengalami flu sekali atau dua kali setahun.

Namun, sering masuk angin atau infeksi virus lainnya, mengalami lebih dari empat infeksi telinga atau dua kasus pneumonia atau lebih dari tiga episode sinusitis bakteri dalam setahun seharusnya menjadi peringatan.

Menggunakan antibiotik dalam jangka panjang dua kali setahun juga dapat menunjukkan bahwa tubuh mungkin tidak diperlengkapi untuk memerangi mikroba yang telah terpapar.

Baca Juga: Hati-hati Bila Punya Keturunan Diabetes, Ini yang Harus Dilakukan

Baca Juga: Meski Penggemar, Ada Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Mentah, Ini Daftarnya

2. Sariawan berulang

Kulit kita biasanya memperbaiki kerusakan setelah luka bakar, luka dan memar. Tubuh mulai memperbaiki luka dengan mengirimkan darah yang kaya nutrisi ke luka untuk membantu regenerasi kulit.

Proses penyembuhan ini tergantung pada sel kekebalan yang sehat. Ketika ada kekurangan dalam sistem kekebalan, penyembuhan kulit melambat.

Terus-menerus mengalami luka kecil yang menyakitkan di dalam mulut (disebut sariawan atau ulkus aphthous) serta muncul infeksi kulit lain seperti abses dan luka dingin bisa menjadi tanda sistem kekebalan yang tidak memadai.

3. Perut kembung

Sistem pencernaan kita mewakili hampir 70% dari keseluruhan sistem kekebalan. Selain itu, bakteri dan mikroorganisme menguntungkan (flora) yang hidup di sana melindungi usus kita dari infeksi dan mendukung sistem kekebalan kita.

Gangguan pada usus dan flora usus dapat meningkatkan risiko tertular virus, menyebabkan peradangan kronis dan bahkan dapat menyebabkan gangguan autoimun seperti penyakit Crohn.

Semakin banyak penelitian ilmiah menunjukkan kepada kita betapa pentingnya kesehatan usus kita dan setiap hari, kita belajar lebih banyak tentang hubungan antara kekebalan dan flora usus.

Kembung, gas, atau sembelit seringkali bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres di usus.

4. Selalu lelah

“Jika tetap menderita kelelahan meski sudah cukup tidur, mungkin ada masalah dengan sistem kekebalan. Tubuh kita menyimpan energi untuk mendukung sistem kekebalan, sehingga bisa melawan mikroba. Mungkin ada puluhan alasan Anda merasa lelah.

Gejala yang tidak pasti, terutama nyeri sendi, mual dan nafsu makan menurun, mungkin dalam beberapa kasus membuat kita mengira ada masalah dengan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Endometriosis, 'Musuh' Perempuan saat Haid

Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Diabetes Juga Mempengaruhi Kerja Pankreas

Terutama pada penyakit autoimun, sistem kekebalan berhenti melawan faktor eksternal dan mulai melawan jaringannya sendiri seolah-olah mereka adalah musuh, ”kata Evrenkaya. (*)

#BijakGGL #berantasstunting #hadapicorona