Find Us On Social Media :

Di Saat Pandemi Virus Corona, Perlukah Kita Mengonsumsi Suplemen?

Mengonsumsi suplemen untuk mengatasi apa yang kurang. Tetapi untuk memastikan kekurangan, perlu melakukan tes darah, bukan cuma mengandalkan gejala.

Jenkins mengatakan bahwa persentase vitamin mudah didapat dengan benar, jadi kandungan vitamin pada merek yang andal sebagian besar akurat - perhatikan saja apa yan kita butuhkan dalam jumlah berapa.

Jenkins juga memperingatkan bahwa, selain mengonsumsi vitamin dalam jumlah yang tepat untuk kebutuhan pribadi, kita harus menyadari bahwa vitamin dan suplemen yang tampaknya "jinak" bisa berbahaya jika kita mengonsumsi obat resep.

Vitamin K, misalnya, dapat berinteraksi dengan pengencer darah Warfarin. Vitamin K meningkatkan pembekuan sementara warfarin menguranginya dan dikonsumsi oleh orang-orang yang menanggung risiko pembekuan seperti stroke.

St John's wort dapat mempercepat pemecahan banyak obat dan mengurangi keefektifannya - termasuk beberapa antidepresan, pil KB, obat jantung, obat anti-HIV, dan obat transplantasi.

Studi menunjukkan bahwa perokok yang mengonsumsi suplemen beta-karoten dosis tinggi memiliki peningkatan risiko kanker paru.

Suplemen vitamin E berkebalikan dengan vitamin K dan dapat meningkatkan risiko perdarahan pada orang yang memakai obat antikoagulan atau antiplatelet, seperti warfarin.

Baca Juga: Mari Mengintip Kandungan Kimia yang Ada Dalam Pil KB, Apa Saja?

Baca Juga: Musim Hujan dan Cuaca Dingin Sering Alami Pilek, Ini Jawabannya

Baca Juga: 5 Jenis Nyeri Hebat yang Perlu Diwaspadai, Wajib Segera ke Dokte

Mengonsumsi suplemen zat besi dan / atau kalsium dengan obat levothyroxine, yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme dan jenis gangguan tiroid lainnya, dapat mengurangi keefektifan obat ini.