Find Us On Social Media :

Di Saat Pandemi Virus Corona, Perlukah Kita Mengonsumsi Suplemen?

Mengonsumsi suplemen untuk mengatasi apa yang kurang. Tetapi untuk memastikan kekurangan, perlu melakukan tes darah, bukan cuma mengandalkan gejala.

Dia merekomendasikan multivitamin, sebagai jaminan buat tubuh, dan asam lemak Omega-3 untuk menjaga kesehatan otak dan jantung.

 

“Suplemen dasar seperti vitamin C dan D sebetulnya baik=baik bukti baik-baik saja, tetapi terkadang orang tertarik dengan suplemen yang mungkin kurang penelitiannya mendukung penggunaannya, atau mengonsumsi suplemen yang dikonsumsi teman atau anggota keluarga mereka tanpa mempertimbangkan kebutuhan mereka sendiri,” kata Lau. “Suplementasi yang berlebihan bisa berbahaya. Beberapa vitamin larut dalam air (seperti vitamin C dan B kompleks), dan semua vitamin yang tidak dibutuhkan tubuh  akan keluar dari tubuh melalui urine.

Di sisi lain, vitamin yang larut dalam lemak [A, D, E dan K] disimpan di dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama dan umumnya menimbulkan risiko toksisitas yang lebih besar daripada vitamin yang larut dalam air.

Misalnya, konsumsi vitamin A dalam jumlah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir. "

Jadi, bagaimana kita tahu suplemen apa yang kita butuhkan dan berapa banyak? Ahli jantung Dr David Jenkins, seorang profesor kelahiran Inggris di departemen Ilmu Gizi di Universitas Toronto di Kanada, telah menyelidiki dampak asupan vitamin dan mineral pada kesehatan jantung.

Baca Juga: Jangan Lagi Menutup Hidung Ketika Bersin, Ternyata Bisa Bikin Stroke

Baca Juga: Seorang Peneliti Menghitung Jumlah Manusia Makan Plastik Dalam Sebulan, Jumlahnya Bikin Syok!

Baca Juga: Segera Ganti Masker Berkeringat Ketika Berolahraga, Ini Alasannya

Dalam sebuah studi tahun 2018, ia menyimpulkan bahwa "data terkini tentang penggunaan suplemen memperkuat saran untuk fokus pada pola diet sehat, dengan peningkatan proporsi makanan nabati di mana banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan ini dapat ditemukan".