GridHEALTH.id - Orang tanpa gejala yang terinfeksi Covid-19 meningkatkan respons kekebalan yang kuat yang berbeda dari respons pada mereka yang menjadi sakit, menurut sebuah penelitian yang tampaknya bertentangan dengan pemikiran sebelumnya oleh para ahli kesehatan.
Para peneliti mempelajari sel T sistem kekebalan pada 76 pasien Covid-19 yang bergejala dan 85 orang yang terinfeksi tanpa gejala dan melaporkan temuan mereka di bioRxiv sebelum ditinjau sejawat.
Beberapa dari sel ini - sel CD8 + T - dapat mengenali sel yang terinfeksi virus dan menghancurkannya.
Mereka juga menghasilkan protein inflamasi, atau sitokin, yang membantu mencegah virus membuat salinan dirinya sendiri alias berkembang biak.
Yang lain dikenal sebagai sel T pembantu CD4 membantu tubuh memproduksi sel B, yang membuat antibodi.
Baca Juga: Studi: Kekebalan Tubuh Penyintas Covid-19 Ternyata Cuma 3 Bulan
Baca Juga: 4 Tanda Mengejutkan Dari Sistem Imunitas Tubuh yang Melemah
Baca Juga: Pemeriksaan Antenatal Selama Pandemi Covid-19 Tetap Perlu Dilakukan
Baca Juga: Presiden Eswatini Wafat, Jadi Kepala Negara Pertama Korban Covid-19
Setiap orang dalam penelitian ini memiliki frekuensi sel T yang serupa yang dapat mengenali virus dan menghancurkan sel yang terinfeksi, terlepas dari apakah mereka memiliki gejala.
Tetapi sel T individu tanpa gejala menghasilkan tingkat sitokin yang lebih tinggi yang penting untuk melawan virus, termasuk interferon-gamma dan interleukin-2.
Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Apakah Saya Tetap Pakai Masker Setelah Disuntik Vaksin Covid-19?'
Baca Juga: Manfaat Sayuran Untuk Penyandang Diabetes, Bisa Turunkan Gula Darah
Baca Juga: 4 Bahaya Mengintai Bila Sering Kerja Lembur Sampai Larut Malam
“Apa yang masih perlu kami pahami adalah apakah sel T tersebut dapat bertahan dari waktu ke waktu dan menawarkan kekebalan jangka panjang,” kata rekan penulis Antonio Bertoletti dari Duke-NUS Medical School di Singapura. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL