GridHEALTH.id - Terus berkarya dan bekerja adalah salah satu terapi psikis bagi penyintas kanker payudara karena dapat kembali membuat dirinya merasa berharga dan merasa normal kembali.
Mengembalikan rasa normal adalah salah satu cara mengembalikan rasa percaya diri dan ini akan menjaga kualitas hidup penyintas kanker payudara.
Dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk, Ahli Bedah Onkologi menjelaskan, “Penyintas kanker payudara sebaiknya tidak berhenti berkarya. Dalam artian kembali bekerja, kembali aktif dalam kegiatan sehari-hari sebagai salah satu cara untuk mengembalikan ‘kenormalan’ yang hilang setelah diagnosis dan terapi kanker.
Jangan jadikan pandemi sebagai penghambat, dengan tetap melakukan upaya pencegahan dan patuh pada protokol kesehatan, penyintas kanker payudara tetap bisa berkarya”, katanya dalam acara webinar diskusi media bertajuk “Haruskah Penyintas Kanker Payudara Berhenti Berkarya?”, yang diselenggarakan Pfizer Indonesia (17/12/2020).
Baca Juga: 5 Tips Menjadi Caregiver yang Baik Untuk Pasien Kanker Payudara
Baca Juga: Berita Bahagia Buat Penyuka Makanan Pedas, Ternyata Bikin Panjang Umur
Baca Juga: Jangan Lagi Menutup Hidung Ketika Bersin, Ternyata Bisa Bikin Stroke
Lebih lanjut Dr. Walta menjelaskan persiapan yang perlu diperhatikan oleh penyintas kanker payudara sebelum kembali aktif bekerja dan berkarya, sarannya adalah sebagai berikut;
1. Seperti memperhatikan hasil kesehatan fisik
2. Melakukan program rehabilitasi fisik tertentu jika diperlukan
3. Menyesuaikan gaya hidup baru dengan memperhatikan hal-hal yang perlu disiapkan selama proses kembali berkarya
4. Memperhatikan variabel dan jenis risiko pada pekerjaan yang ada untuk disiapkan sebelum memulai bekerja dan mempersiapkan fisik
5. Memperhatikan aspek kesehatan fisik terdiri atas rangkaian pergerakan tangan, kekuatan otot, rasa sakit, limfedema, gangguan kognitif, kesehatan psikis, dan perubahan kegiatan pada kehidupan sehari-hari.
Adapun kekhawatiran yang kerap dihadapi oleh penyintas kanker payudara saat harus kembali bekerja adalah terkait tingkat energi setelah terapi, kemampuan berkonsentrasi atau fokus, serta kecepatan melakukan pekerjaan dibandingkan dengan sebelum terkena kanker payudara.
Juga kekhawatiran akan bisakah memenuhi ekspektasi atasan atau rekan kerja, atau kekhawatiran bagaimana meminta bantuan dari orang-orang disekeliling tempat bekerja, dan lain-lain.
Baca Juga: Seorang Peneliti Menghitung Jumlah Manusia Makan Plastik Dalam Sebulan, Jumlahnya Bikin Syok!
Baca Juga: Segera Ganti Masker Berkeringat Ketika Berolahraga, Ini Alasannya
Baca Juga: Mari Mengintip Kandungan Kimia yang Ada Dalam Pil KB, Apa Saja?
“Kesiapan penyintas kanker payudara untuk mulai berkarya tidak hanya bergantung pada kondisi fisik dan psikis pasien, namun juga tergantung pada jenis pekerjaannya, dikarenakan pasien adalah orang yang paling tahu kapan ia secara fisik dan mental siap untuk berkarya kembali,” jelas Dr. Walta.
Terkait dengan hal ini, Dr. Walta menyarankan untuk berdiskusi dengan penyedia kerja tentang hal-hal yang dikhawatirkan sehubungan dengan pekerjaan seperti penyesuaian atas target pekerjaan; waktu bekerja yang ditingkatkan secara gradual, atau merubah tugas yang lebih sesuai, serta melakukan konsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan.
Selain itu, program rehabilitasi fisik merupakan bagian tak terpisahkan dari terapi kanker payudara. Tujuan utamanya adalah mencapai level fungsional yang maksimal dengan mengurangi efek samping terapi seperti nyeri, kekakuan, keterbatasan gerakan, gangguan sensori, dan sebagainya.
Disarankan agar selalu mulai dengan bertahap dan senantiasa berdiskusi dengan dokter tentang hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan paska terapi.
Secara umum tidak ada pembatasan jenis pekerjaan pada survivor kanker payudara. Aktivitas yang harus dihindari adalah membebani lengan di sisi operasi kanker payudara.
Misalnya pasien pasca operasi pengangkatan payudara di sisi kanan, maka sebaiknya menghindari beban di lengan kanan seperti mengangkat barang berat.
Baca Juga: Ibu Menyusui Mengonsumsi Gula Berlebih Berisiko Membuat Anaknya Diabetes
Baca Juga: Kabar Gembira, Jakarta Tak Lagi Masuk Daftar Kota Paling Polusi Udara di Dunia!
Baca Juga: Musim Hujan dan Cuaca Dingin Sering Alami Pilek, Ini Jawabannya
Agar kesehatan penyintas kanker payudara dapat tetap terjaga, selalu menjaga asupan dengan makan makanan bergizi, cukup istirahat, olahraga secara teratur dan melakukan kontrol dan pemeriksaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dokter.
“Hidup adalah pilihan, begitu juga untuk penyintas kanker payudara. Pilihan pribadi seseorang untuk terus berkarya atau untuk beristirahat bukan pilihan yang benar atau salah.
Baca Juga: 5 Jenis Nyeri Hebat yang Perlu Diwaspadai, Wajib Segera ke Dokter
Baca Juga: Makan Apel Sebaiknya Sama Kulitnya, Ini Manfaatnya Untuk Kesehatan
Baca Juga: 6 Penyebab Bau Mulut, Wow, Salah Satunya Ternyata Berasal Dari Pikiran!
Yang terpenting adalah bagaimana mengisi hari dengan tujuan dan prioritas hidup. Agar kualitas hidup penyintas kanker payudara dapat terus terjaga, selalu hidup sehat, selalu berpikiran positif dan jangan lupa untuk selalu bahagia,” pesan Dr. Walta.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL