Find Us On Social Media :

Penasaran Sebanyak Apa Darah yang Hilang Selama Haid? Ternyata Segini

Ada peneliti yang menyebutkan, rata-rata wanita kehilangan sekitar 4 sendok makan darah selama menstruasi.

GridHEALTH.id - Para wanita yang telah mengalami haid (menstruasi) pasti merasakan hari-hari dimana celana dalam terasa basah dan lembap akibat darah yang keluar tanpa henti.

Juga kram perut yang menyiksa yang membuat kita percaya bahwa kita kehilangan banyak darah selama haid.

Namun sejatinya itu tampilannya tidaki yang sebenarnya. Jadi, berapa banyak darah haid yang sebenarnya hilang selama periode menstruasi dan kapan pendarahannya disebut terlalu banyak? Ini dia jawabannya.

Jumlah aliran darah yang paling umum selama seluruh periode menstruasi adalah sekitar 30 hingga 50 mililiter (kira-kira sekitar 2 hingga 3 sendok makan darah).

Ada juga peneliti yang menyebutkan, bahwa rata-rata wanita kehilangan sekitar 4 sendok makan darah selama menstruasi.

Kita mungkin akan menggelengkan kepala karena ketidaksetujuan dan ketidakpercayaan, karena memang terlihat seperti ada 'pertempuran' darah di sana.

Baca Juga: Mendapat Haid di Usia Dini Ternyata Tidak Baik, Ini Alasannya

Baca Juga: Lebih Praktis Menyeduh Dengan Teh Celup, Berapa Lama yang Aman?

Harap diketahui, ini karena cairan haid lebih dari sekadar darah. Di dalamnya terkandung jaringan rahim, sel-sel endometrium yang menebal dan bekuan darah yang memberikan lebih banyak volume untuk cairan haid  ini.

Inilah alasan mengapa sepertinya kita merasa kehilangan lebih banyak darah daripada yang sebenarnya.

Penting untuk dipahami bahwa definisi haid normal bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya. Apa yang dianggap 'perdarahan hebat' untuk satu wanita mungkin normal untuk wanita lainnya.

 

Menstruasi biasanya dianggap berat jika ada lebih dari 80 milimeter cairan menstruasi per siklus. Ini kira-kira sama dengan merendam 16 produk sanitasi selama siklus menstruasi,

 Jika kita mengalami pendarahan selama lebih dari 7 hari, itu juga diklasifikasikan sebagai menstruasi yang berat. Beberapa penyebab paling umum dari perdarahan hebat (menorrhagia) meliputi:

1. Endometriosis

2. Gangguan koagulasi (pembekuan

3. Fibroid rahim

4. Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) bergeser.

5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Baca Juga: Paling Dinanti Saat Bercinta, 4 Tips Cara Mencapai Orgasme Bersamaan

Baca Juga: Fase Menopause Akan Dihadapi Semua Wanita, Perubahan Ini yang Bakal Terjadi Pada Organ Intim

Jika merasa mengalami menstruasi yang berat, kita dapat mulai mencatat siklus menstruasi tersebut, yaitu jumlah hari kita mengalami perdarahan dan berapa kali Anda mengganti pembalut dalam sehari.

Juga, perhatikan tanda-tanda seperti nyeri di antara menstruasi dan temui profesional medis untuk kejelasan lebih lanjut. Terutama jika mengalami hal-hal berikut;

1. Pakaian/ rok berdarah

2. Harus mengganti produk pembalut setiap 2 jam

3. Bercak darah di sprai atau ranjang dengan diameter lebih dari 3 cm

4. Menggunakan dua pembalut secara bersamaan untuk mencegah kebocoran

Baca Juga: 7 Makanan Ini Berkhasiat Untuk Kesehatan Vagina Luar dan Dalam

Baca Juga: Pasien Cuci Darah Bisa Pergi Liburan dengan Melakukan Hal-hal Ini

Pada akhirnya, kita adalah orang yang paling mengetahui tubuh kita dan jika ada kelainan, sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia perawatan medis untuk mendiagnosis kondisi medis yang mendasarinya dan mendapatkan perawatan segera. (*)

#berantasstunting #bijakGGL #hadapicorona