GridHEALTH.id - Wanita lebih cepat khawatir bila darah haid yang keluar membanjir atau tak kunjung berhenti. Padahal darah haid terlalu sedikit juga perlu diwaspadai.
Dilansir Boldsky, kebanyakan haid sedikit dan tidak lancar disebabkan karena stres atau gaya hidup yang tidak sehat.
Namun dalam beberapa kasus, haid yang sedikit juga bisa menjadi penanda adanya penyakit. Mengabaikan gejala ini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan.
Biasanya, seorang wanita yang sehat yang belum mendekati menopause mengeluarkan sekitar 30 ml hingga 50 ml darah setiap periode haid.
Namun, jika seorang wanita hanya mengeluarkan darah kurang 30 ml selama menstruasi bulanan, bukan tidak mungkin kondisi ini disebut hypomenorrhea.
Salah satu cara untuk mengetahui jika mengalami hypomenorrhea atau tidak adalah dengan memperhatikan jumlah pembalut yang terpakai setiap hari dan berapa hari perdarahan berlangsung.
Baca Juga: Haid, Tamu Bulanan yang Dituding 'Bikin Repot', Padahal Ini Manfaatnya
Baca Juga: 6 Efek Buruk Gula yang Jadi Alasan Mengapa Perlu Dikurangi Konsumsinya
Baca Juga: Kelelahan Emosional Jarang Terdeteksi Padahal Berimbas Pada Fisik
Jika pendarahan berlangsung kurang dari 3 hari, di mana wanita hanya menggunakan 1-2 pembalut untuk sepanjang hari, ini adalah tanda hypomenorrhea.
Jika hypomenorrhea berlangsung untuk waktu yang lama dan terus selama berbulan-bulan, ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan gangguan ini akan semakin meningkat dan dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih serius.
Selain itu, wanita yang memiliki hypomenorrhea yang tidak diobati berisiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dalam waktu singkat, infertilitas (ketidaksuburan), dan kanker ovarium.
Hypomenorrhea juga menunjukkan fakta bahwa lapisan uterus tipis. Padahal rahim harus ternutrisi dengan baik, sebab syarat bagi kehamilan yang sehat adalah dinding rahim yang tebal dan aliran oksigen tercukupi.
Perempuan berusia 40-an dan 50-an bisa saja mengalami haid yang terlambat atau tidak lancar.
Baca Juga: Walikota New York Larang Minuman Bersoda, Ternyata Memang Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Tahu, Indeks Glikemik dan Glycemic Load
Baca Juga: Merebus, Mengukus dan Mengetim, Tiga Metode Memasak Paling Sehat
Meskipun sebagian besar kasus berhubungan dengan menopause, sebaiknya aliran darah haid yang tidak normal tetap diperiksa. Gangguan dalam menstruasi ini juga bisa menjadi tanda awal kanker ovarium.
Perawatan untuk hypomenorrhea tergantung pada penyebabnya, karena umumnya bervariasi untuk setiap orang.
Selain itu, membuat perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat juga bisa membantu.
Baca Juga: Terpaksa Menyimpan Telur di Kulkas? Hindari Menyimpan di Bagian Pintu
Baca Juga: Studi: Di Indonesia Hanya 13,2% Lansia yang Tergolong Sehat & Bugar
Baca Juga: Perlu Diantisipasi Para Pria, Ternyata 5 Hal Ini yang Dilakukan Wanita Saat Marah
Menyantap makanan sehat dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu mengendalikan ketidakseimbangan hormon secara alami. Dengan demikian bisa mengurangi gejala hypomenorrhea. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL