GridHEALTH.id - Obesitas sering dikaitkan dengan komorbiditas seperti diabetes tipe-2, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit mental, depresi, infertilitas dengan PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), usus besar dan kanker endometrium.
Untuk waktu yang lama, ilmu kedokteran mengira bahwa sel lemak seperti baterai ponsel - hanya menyimpan dan melepaskan energi. Namun studi terbaru menyatakan lemak memicu peradangan di tubuh.
Lemak melemahkan pertahanan kita padahal tubuh kita memiliki sel kekebalan untuk melawan bakteri dan virus.
Obesitas menyebabkan keadaan peradangan kronis, dan menyabotase sistem kekebalan membuatnya terpicu secara permanen, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit lain.
Pada orang sehat ada tombol yang memberi tahu hati untuk memproduksi glukosa hanya saat tubuh berpuasa. Pada orang gemuk, hati menghasilkan glukosa secara tidak normal baik orang tersebut berpuasa atau tidak.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dinilai Kurang Efektif Pada Orang Obesitas, Studi
Baca Juga: Mengapa Kita Begitu Khawatir Dengan Demam? Padahal Ini Manfaatnya
Ini adalah jalan menuju resistensi insulin yang dapat berubah menjadi diabetes yang parah karena gangguan fungsi pankreas untuk memproduksi insulin.
Dokter Francine Kaufman menciptakan istilah diabesitas (diabetes + obesitas) untuk menggambarkannya.