Find Us On Social Media :

Pemanis Buatan Tetap Berisiko Munculkan Diabetes dan Obesitas

Segala jenis gula dan pemanis buatan dapat menjadi pemicu munculnya diabetes dan obesitas.

Makanan dan minuman yang dimaniskan secara artifisial telah menjadi populer terutama karena meningkatnya krisis obesitas di seluruh dunia.

 

Karena gula mengandung empat kalori per gram, makanan dan minuman manis biasanya berkalori tinggi. Pada prinsipnya, dengan menghilangkan kalori ini kita mengurangi asupan energi dan ini membantu mencegah penambahan berat badan.

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang dimaniskan secara artifisial dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas, meskipun hal ini kontroversial.

Jika benar, hal itu menunjukkan bahwa menggunakan pemanis dapat memicu, bukan melawan obesitas.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak pemanis buatan mengacak bakteri di usus kita, menyebabkan mereka membuat tubuh kita kurang toleran terhadap glukosa, bahan penyusun utama gula.

Penelitian baru, dari Medical College of Wisconsin dan Marquette University, mengamati beberapa efek biologis pemanis pada tikus dan kultur sel.

Baca Juga: Akhirnya, Tim WHO Berhasil Mengunjungi Rumah Sakit di Wuhan yang Menangani Kasus Pertama Covid-19

Baca Juga: 5 Tanda Asupan Karbohidrat Terlalu Rendah, Menurut Ahli Gizi

Mereka ingin tahu apakah pemanis buatan memengaruhi cara makanan digunakan dan disimpan.