Sebuah studi di Canadian Journal of Cardiology menemukan bahwa mereka yang makan paling banyak telur memiliki risiko 19 persen lebih tinggi untuk mengalami masalah kardiovaskular.
Penelitian selama beberapa dekade menunjukkan bahwa, makan makanan tinggi kolesterol (seperti telur) terkait dengan peningkatan kadar kolesterol darah dan penyakit jantung, terlepas dari apa yang mungkin diperdebatkan oleh para pendukung diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Penelitian baru juga menunjukkan bahwa produk sampingan dari kolin, nutrisi yang tidak penting yang ditemukan dalam telur, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Ketahuilah, ketika seseorang makan telur, bakteri usus memecah kolin, melepaskan senyawa beracun yang disebut trimetilamina oksidase (TMAO) ke dalam aliran darah. Semua faktor ini berkontribusi pada masalah kardiovaskular.
Baca Juga: Pembeli Telur Puyuh Bisa dengan Mudah Tertipu, Membeli yang Sudah Busuk, Palsu, dan Tidak Sehat
Sebuah tinjauan yang menggabungkan hasil dari 14 studi penelitian menemukan bahwa orang yang sering makan telur meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Bagi orang yang sudah menderita diabetes, risiko terkena penyakit jantung bahkan lebih tinggi dengan konsumsi telur secara teratur.
Studi lain menemukan bahwa individu yang makan lebih dari tujuh telur seminggu memiliki skor kalsium arteri koroner 80 persen lebih tinggi, ukuran risiko penyakit jantung.
Penting juga diketahui, kolesterol tinggi juga terkait dengan masalah kesehatan seperti kanker payudara, nyeri sendi dan pembengkakan, dan infertilitas.
Telur dan Risikonya Terhadap Diabetes
Makan makanan tinggi lemak dapat menyebabkan resistensi insulin.
Baca Juga: Menghangatkan Makanan Cara Sehat Mengonsumsi Makanan Sisa. Ini Caranya