Find Us On Social Media :

Era Setyawati Miss Landscape 2019 Tuntut Profesor Komisaris BUMN karena Telantarkan Anak, Tergugat Siap Test DNA

Miss Landscape 2019, Era Setyowati, bersama pengacara.

GridHEALTH.id - Jelang puasa Ramadan 2021, muncul sebuah konflik besar perkara cinta hingga akan menjalani tes DNA untuk mengungkap kebenaran.

Seorang mantan Miss Landscape 2019, Era Setyowati atau biasa disapa Sierra, telah menggugat secara remi seorang Profesor ternama, Prof Muradi.

Baca Juga: Fatwa MUI; ' Benarkah Swab Test Bisa Batalkan Ibadah Puasa?'

Gugatannya bukan perkarara cinta, tapi hasil dari buah cinta.

Prof Muradi digugat Era Setyowati karena telantarkan anak hasil hubungan cinta mereka berdua.

Gugatan Era Setyowati itu sampai mengajak Prof Muradi untuk menjalani test DNA.

Hal itu diminta Era Setyowati untuk membuktikan benar atu tidak anak Era Setyowati itu adalah darah daging Prof MUradi.

Menanggapi hal itu, ternyata Prof Muradi yang selalu mengelak tudingan Era Setyowati, langsung menyanggupi untuk melakukan test DNA.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Menjalankan Puasa Ramadan 2021 Selama Diluar Kondisi Berikut Ini

Melalui kuasa hukumnya, Patrice Rio Capella, "Iya dong (siap) agar peristiwa ini menjadi terang dan jelas" kata Patrice Rio Capella ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/4/2021).

Malah menurut Rio, seharusnya test DNA itu dilakukan terlebih dahulu sebelum mengadu ke KPAI."Kenapa nggak di DNA dulu baru kemudian ke KPAI. Jadi bukan ke KPAI kemudian menantang tes DNA," ucapnya.

"Menurut saya itu terbalik. Harusnya DNA aja dulu lalu bicarakan dengan klien kami. Kalau klien kami tidak mau maka baru kemudian di bawa ke KPAI," lanjutnya.

Ternyata, tes DNA sempat diminta Profesor Muradi saat Sierra masih mengandung."Ketika usia kandungan 4 bulan justru klien kami meminta tes DNA. Saudara ES malah menolak," timpal Donny Tri yang juga pengacara Prof Muradi."Tapi kalau sekarang mereka mau ya kita sungguh bersyukur," sambungnya.

Era Setyowati alias Sierra mengadukan dugaan penelantaran anak dari seorang laki-laki berinisial M yang dilakukan seorang Profesor Guru Besar Perguruan Negeri di Bandung sekaligus Komisaris salah satu BUMN di Tanah Air.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, Pria yang Hobi Pertontonkan Alat Kelamin di Kelapa Gading Ungkap Alasannya

Era Setyowati didampingi kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution sambangi KPAI pada Senin (5/4/2021) kemarin.Era Setyowati menuntut nafkah si buah hati, ia ingin Prof M membiayai bayi mungilnya hingga selesai pendidikan di bangku kuliah.

Untuk diketahui, Sierra menikah siri dengan Prof M pada 2018.

Untuk test DNA sendiri alias deoxyribonucleic acid tidak hanya untuk mengetahui garis keturunan. Tes DNA juga bisa untuk mengetahui riwayat kesehatan serta risiko penyakit tertentu pada seseorang.

Baca Juga: Bisa Bantu untuk Kembali Nyenyak, Begini Cara Mengatasi Badan Terasa Sakit Saat Bangun Tidur

Mengutip dari situs resmi Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah, tes DNA merupakan pengujian atau tes untuk mengetahui informasi genetika seseorang.

Tes DNA dilakukan dengan banyak cara. Untuk pengujian garis keturunan, para ahli akan mengambil sedikit dari bagian tubuh Anda seperti rambut, urine, liur, cairan vagina, sperma darah, atau jaringan tubuh lainnya.

Sampel tersebut akan dibandingkan dengan orang lain untuk mengetahui hubungan keturunan.

Umumnya waktu pengujian test DNA memakan waktu lama. Anda bisa mendapatkan hasil tes DNA sekitar dua sampai empat minggu.

Biaya yang dikeluarkan untuk tes DNA berbeda-beda di setiap rumah sakit dan laboratorium.

Baca Juga: Jangan Mudik Jika Belum Divaksin Covid-19, Ini Peringatan Epidemiolog Jelang Ramadan 2021

RSUP Sanglah membanderol tarif tes DNA sekitar Rp 7 juta sampai Rp 8 juta.

Sedangkan, RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo memasang tarif sekitar Rp 10 juta untuk tes DNA keturunan.

Tapi jika hanya untuk menegaskan garis keturunan, anak ini anak kandung atau bukan, menurut laman Families Need Fathers Both Parents Matter Cymru, dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah dan murah, seperti tes golongan darah, analisis kemiripan anggota tubuh, atau dengan analisis perilaku.(*)

Baca Juga: Riset, Satu dari Dua Orang Berpotensi Terkena Kanker Pada Suatu Saat Dalam Hidup Mereka

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL