Find Us On Social Media :

Pejebat China Klarifikasi Pernyataannya Sendiri yang Sebut Vaksin Produksi Negeranya Tidak Efektif

Vaksin Covid-19 dari China.

GridHEALTH.id - Efektivitas vaksin Covid-19 produksi negeri China ternyata diragukan oleh pejabat pemerintahannya sendiri.

Hal itu dinyatakan sendiri oleh seorang pejabat pengendalian penyakit di negara China, yang mengatakan jika bahwa efektivitas vaksin Covid-19 buatan “Negeri Panda” cukup rendah.

Baca Juga: Tak Hanya Berpuasa, Ini Beberapa Hal yang Dapat Menyebabkan Mulut Rasa Logam

Bahkan menurutnya, mengutip Intisari-online.com (12/4/2021), hal itu membuat China mempertimbangkan akan mencampur beberapa vaksin Covid-19 sebagaimana dilansir New York Post.

Adapun sosok yang memberikan pernyataan seperti itu adalah Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China, Gao Fu, pada Sabtu (10/4/2021) melalui konferensi pers di Chengdu, China.

“Sekarang dalam pertimbangan formal apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi,” kata Gao.

Sebagai contoh, vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Sinovac dari China memiliki efektivitas 50,4 persen dalam uji klinis di Brazil.

Sebagai perbandingan, vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas 97 persen.

Baca Juga: Lansia yang Ingin Ikut Puasa Ramadan 2021 Wajib Perhatikan 5 Hal ini

Tapi setelah memberikan pernyataan yang mengagetkan dan menjadi viral tersebut, yang bersangkutan, Gao Fu, dengan cepat mengklarifikasi setelah dia menyebut vaksin buatan negaranya kurang efektif.

Karenanya Gao Fu tidak setuju pemberitaan dari sejumlah media asing, yang memberitakan dirinya "mengakui" vaksin Covid-19 negaranya tidak terlalu melindungi dari virus.

Karenanya dalam sebuah sesi interview dengan media asing Global Times, Gao mengatakan saat itu para ilmuwan di dunia mendiskusikan prihal efikasi vaksin.

Nah, dirinya mengajukan penawaran untuk meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19, penyesuaian prosedur vaksinasi dan inokulasi menggunakan vaksin berbeda bisa jadi pilihan.

Gao Fu mengemukakan, dia mengusulkan penyesuaian seperti dosis vaksin, interval, dan inokulasi berurutan dengan produsen berbeda.

Baca Juga: Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan 2021 Sambil Diet, Ini Keuntungannya

Dirinya pun menyampaikan, ini kali pertama manusia menderita Covid-19. Oleh karena itu, banyak problem sciantific yang perlu dikaji selama program vaksinasi diberbagai negara tengah berlangsung, seperti saat ini.

Menurutnya, prosedur selama ini mereka dasarkan pada ekstrapolasi inokulasi vaksin dari virus lain.

"Namun, di masa depan, jika kita harus berbenah, maka kita perlu menyesuaikan berdasarkan karakteristik virus dan situasi vaksinasi," papar Gao Fu.

Baca Juga: Kenali Fakta 9 Penyakit yang Dipicu Oleh Akibat Hubungan Seksual

Khusus berita media yang menyebutnya pejabat pemerintah China menyebut vaksin buatan China kurang efektif, dia memberi klarifikasi.

"Itu sepenuhnya salah pemahaman," ujar Gao F. Dikutip BBC, ucapannya langsung memantik kritik dari dalam negeri.

Tapi karena beritanya sudah viral, warga net Weibo banyak yang meminta Gao Fu untuk berhenti bicara.

Mengenai hal ini, Tao Lina, pakar vaksin yang ikut dalam agenda tersebut, mengemukakan, Gao saat itu tengah melakukan komparasi.

Dia membandingkan vaksin tidak aktif, berasal dari virus mati untuk mengaktifkan imun, dan mRNA yang dibuat dari proses genetika.

Baca Juga: 7 Item Penyelamat Saat Sahur Tidak Punya Banyak Waktu untuk Memasak

Dikutip SCMP, Tao mengatakan, level antibodi yang dikembangkan vaksin mereka relatif lebih rendah dari mRNA.

"Ini kesimpulan natural bahwa vaksin tidak aktif dan dari adenovirus kurang efektif dibandingkan mRNA," papar Tao.

Oleh karena itu, setiap resipien yang sudah menerima dua dosis vaksin mereka diimbau mendapat suntikan ketiga dari merek lain.

"Namun, vaksinasi harus dipercepat. Kita tidak bisa menunggu sampai mendapat vaksin yang sempurna," jelasnya.(*)

Baca Juga: Sering Disebabkan Oleh Ruam Popok, Kenali Penyebab Dini Infeksi Jamur Organ Intim Bayi

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL