Find Us On Social Media :

Qailulah, Andalan Waktu Tidur Rasullullah Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadan Agar Fit Menjalankan Ibadah dan Puasa

Rasulullah Nabi (SAW) biasa tidur sebentar sebelum salat siang (Dhuhur), tindakan ini dinamakan qailulah selama bulan Ramadan.

Namun, literatur Islam pertama kali sudah menekankan pentingnya tidur yang cukup di malam hari sekitar 1400 tahun yang lalu.

 

Beberapa Hadis Nabi Muhammad  SAW menekankan hal ini. Salah satu hadits dalam Sahih Al-Bukhari (SB) menyatakan bahwa Nabi (SAW) mengatakan kepada salah satu sahabatnya yang sedang salat sepanjang malam untuk segera tidur.

"Salat dan juga tidur di malam hari sama pentingnya, karena tubuhmu berhak atasmu (SB 1874).

 Hadits lain mengatakan, “Jika ada di antara kamu yang mengantuk saat salat, dia harus pergi tidur (tidur) sampai tidurnya selesai” (SB 210).

Hadis ketiga menjelaskan bagaimana Nabi (SAW) memasuki Masjid dan melihat tali tergantung di antara dua pilarnya.

Dia berkata, "Tali apa ini?" Orang-orang berkata, “Tali ini untuk Zainab yang, ketika dia merasa lelah memegangnya (untuk tetap berdiri untuk salat.)”

Baca Juga: Tips Hindari Gangguan Asam Lambung, Kurangi Gula Hingga Rajin Minum

Baca Juga: Uni Eropa dan Inggris Hentikan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Pada Anak

Nabi (SAQ) berkata “Jangan gunakan itu. Lepaskan talinya. Anda harus berdoa selama Anda merasa aktif, dan ketika Anda lelah pergilah tidur ”(SB 1099).