Find Us On Social Media :

6 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari untuk Dipanaskan Kembali Saat Sahur

Tak miliki kandungan nutrisi yang baik lagi, ini lah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk kembali dipanaskan.

GridHEALTH.id - Di bulan Ramadan banyak sekali rutinitas yang kita lakukan hanya setahun sekali, seperti berbuka dan sahur.

Saat waktu sahur, kita diharuskan mengkonsumsi berbagai nutrisi untuk memenuhi gizi saat mulai melakukan puasa sampai waktu berbuka.

Makanan saat berbuka, selalu makanan fresh yang baru dimasak.

Tapi untuk sahur, umumnya makanan sisa berbuka yang dihangatkan kembali

Baca Juga: Agar Tetap Bugar Saat Puasa, Ini Kuncinya dan Makanan yang Harus Dikonsusi Saat Sahur

Walaupun hal tersebut dinilai praktis, ada beberapa berbahaya yang bisa terjadi ketika kita sering menghangatkan makanan untuk sahur. 

Melansir dari highspeedtraining.co.uk dalam artikel 'How Many Times Can You Reheat Food Safely?', idealnya kita semua harus makan makanan langsung setelah dimasak.

Hal ini adalah saat yang paling segar dan cenderung terasa paling enak.

Dalam hal keamanan pangan, bagaimanapun, selama kita memanaskan kembali makanan pada suhu yang benar dan dalam durasi waktu yang tepat, sebenarnya makanan tersebut dapat dipanaskan kembali dengan aman beberapa kali.

Namun, Food Standards Agency (FSA) merekomendasikan agar makanan hanya dipanaskan sekali, jadi ikuti panduan ini.

Saat memanaskan kembali makanan, kita  harus memastikannya panas sepenuhnya.

Ini menandakan bahwa kita telah memanaskannya kembali dengan benar dan bakterinya telah dimusnahkan.

Ketahuilah bahwa saat melakukan pemanasan ulang, kualitasnya akan menurun.

Ini berarti konsistensi atau bahkan rasanya tidak akan sebagus penyajian pertama.

Untuk memanaskan kembali makanan dengan aman di dalam oven, yang terbaik adalah memanaskannya terlebih dahulu oven, sebelum memasukkan makanan ke dalamnya.

Baca Juga: Tubuh Tetap Lemas di Siang Hari Saat Puasa, Padahah Saat Sahur Makannya Banyak, Ini Penyebabnya

Saat memanaskan kembali makanan, suhu harus mencapai minimal 75° C.

Kita harus memanaskan oven sesuai instruksi memasak. Bergantung pada makanannya, suhu biasanya antara 160° C hingga 220° C untuk oven rumah tangga.

Waktu yang dibutuhkan makanan untuk dipanaskan kembali ke suhu yang aman untuk dikonsumsi akan berbeda di setiap makanan.

Jika memiliki alat pengukur suhu, gunakan alat ini untuk memeriksa apakah suhu makanan setidaknya 75° C.

Melansir dari msn.com dalam artikel 'Foods you should never reheat and why', ini enam makanan yang sebaiknya dihindari untuk dipanaskan.

Ayam

Dengan kandungan proteinnya yang tinggi, ayam dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan jika memanaskannya kembali setelah satu atau dua hari.

Cara terbaik untuk mengonsumsi ayam simpanan adalah dengan memasukkannya ke dalam salad dingin atau sandwich.

Bayam

Bayam, seperti sejumlah sayuran hijau, kaya zat besi dan penuh nitrat. Jika dipanaskan kembali, nitrat ini dapat diubah menjadi nitrit dan karsinogen lainnya.

Telur

Baca Juga: Inilah Makanan yang Wajib Dikonsumsi Saat Sahur, Gizi Tercukupi Stamina Tetap Fit Selama Puasa

Telur dengan sumber kaya protein ini jangan sampai terkena panas terus menerus. Memanaskan kembali telur pada suhu tinggi dapat menyebabkannya menjadi beracun dan merusak sistem pencernaan.

Jamur

Makanan ini idealnya dikonsumsi pada hari yang sama karena komposisi proteinnya yang kompleks. Sebelum memasak jamur, ambillah jumlah persis yang menurut kita bisa Anda selesaikan pada hari yang sama.

Nasi

Menurut Food Standards Agency, makan nasi yang disimpan pada suhu kamar dapat menyebabkan keracunan makanan karena spora bakteri yang ada dalam nasi masih ada bahkan setelah dihangatkan kembali.

Kentang

Baca Juga: Donor Dalah Saat Puasa Ramadan Aman dan Tidak Membatalkan Puasa

Kentang memang bergizi, tetapi nilai nutrisinya akan hilang jika dibiarkan dalam suhu ruangan dalam waktu lama. Mereka sebenarnya bisa menjadi racun dan menyebabkan penyakit, seperti keracunan makanan.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL