Find Us On Social Media :

Bill dan Melinda Gates Bercerai, 5 Penyebab Mengapa Menikah Puluhan Tahun Bisa Pisah

Melinda dan Bill Gates mengumumkan perceraian setelah 27 tahun menikah.

GridHEALTH.id Kabar mengejutkan datang dari miliarder Bill dan Melinda Gates. Pasangan filantropis itu mengumumkan bahwa pernikahan keduanya telah berakhir dan memutuskan untuk bercerai.

Bill dan Melinda masing-masing mengumumkan perceraian tersebut lewat akun Twitter pribadi mereka.

"Setelah banyak pertimbangan dan usaha untuk hubungan kami, kami membuat keputusan untuk mengakhiri pernikahan," tulis Bill melalui akun Twitter dengan handle @billGates.

"Selama lebih dari 27 tahun, kami membesarkan tiga anak-anak yang luar biasa dan membangun yayasan yang bekerja untuk seluruh dunia demi memungkinkan semua orang menjalani hidup yang sehat dan produktif," imbuh Bill.

Bill mengatakan, meskipun dia dan Melinda bercerai, mereka berdua akan tetap saling berbagi kepercayaan untuk meneruskan misi yayasan mereka, Bill and Melinda Gates Foundations.

 Dalam tulisan tersebut, Bill juga menyampaikan bahwa dia dan keluarganya menginginkan privasi untuk memulai kehidupan baru.

Baca Juga: Setelah Prediksi Pandemi Pada 2015, Gates Minta Dunia Waspadai Bioterorisme

Baca Juga: Waktu Sahur Sudah Kepepet, Wafel Telur Kaya Gizi Ini Bisa Jadi Pilihan

Isi tulisan yang sama persis juga diunggah Melinda lewat akun Twitternya dengan nama @melindagates.

Dilaporkan CNBC, hingga saat ini belum diketahui detail keuangan perceraian Bill dan Melinda. Sebagai informasi, Bill dan Melinda menyumbangkan hasil dividen saham Microsoft untuk yayasan mereka.

 

Bersama pengusaha Warren Buffet, Bill dan Melinda juga membangun Giving Pledge, sebuah gerakan filantropis bagi para konglomerat untuk menyumbangkan kekayaannya.

Selama 27 tahun usia pernikahan, Bill dan Melinda dikarunia tiga anak, yakni Rory John Gates, Phoebe Adele Gates, dan Jennifer Katherine Gates.

Keputusan cerai pasangan suami istri (pasutri) yang sudah puluhan tahun menikah kerap disayangkan, mengingat perjalanan perkawinan yang sudah sekian lama harus berakhir perpisahan.

Tetapi sebenarnya, tak ada orang luar yang benar-benar paham akan kehidupan pernikahan  dan pasang surut masalah rumah tangga yang dihadapi pasangan.

Baca Juga: Keguguran Bisa Menandakan Adanya Masalah Kesehatan Lain, Studi

Baca Juga: 2 Hal Yang Harus Diketahui Penyandang Gangguan Jantung Tentang Vaksin Covid-19

Namun, Setidaknya ada lima alasan tersering memicu pasutri yang sudah lama menikah memilih cerai. Mengutip laman Live About, Senin (08/01/2018) berikut selengkapnya.

1. Perselingkuhan

Tidak peduli sudah berapa usia seseorang, perselingkuhan selalu menjadi bayang-bayang pernikahan pasutri. Terlebih ketika hubungan pernikahan kurang intim dan membosankan, salah satu mungkin mencari hal yang hilang tersebut di sosok lain.

Perselingkuhan mungkin menjadi penyebab perceraian pada pernikahan jangka pendek maupun jangka panjang, tapi kenyataannya perselingkuhan hanyalah gejala dari sebuah masalah dalam pernikahan. Sayangnya, gejala ini membuat pernikahan berujung cerai.

2. Ingin sesuatu yang lebih baik di kehidupan

Seiring berjalannya waktu, apa yang diinginkan seseorang di awal dan sesudah puluhan tahun menikah berbeda.

Saat usia 25 tahun, kemudian 55 tahun seseorang memiliki keinginan yang berbeda. Ketika tidak menemukan titik temu, perceraian dianggap jalan terbaik.

3. Keinginan untuk bebas

Keinginan untuk kembali mendapatkan kebebasan kerap menjadi alasan bercerai. Misalnya ketika seorang istri sudah kembali bekerja.

Dia kembali mendapatkan penghasilan dan keuangannya stabil. Hal ini membuat seseorang berani untuk mengakhiri sesuatu dan dia kembali mendapatkan kebebasan yang selama ini dirasa tak pernah didapat

Baca Juga: Melakukan Facial Wajah di Salon, Amankah Bagi Penyandang Diabetes?

Baca Juga: Berat Badan Tak Juga Turun? Mungkin Saatnya Perbaiki Metabolisme

4. Merasa hampa ketika anak-anak sudah besar

Beberapa pernikahan kuat karena kehadiran anak. Begitu anak-anak menjadi dewasa dan mulai meninggalkan rumah, akan terasa kehilangan.

Hal ini terjadi karena emosi yang terjalin hanya berfokus untuk membesarkan anak-anak. Ketika anak-anak sudah besar, emosi yang terjalin sudah tidak ada.

"Banyak pasangan yang kemudian bertanya-tanya, tanpa anak-anak apa yang kita miliki sekarang," kata pekerja sosial klinis asal Amerika Serikat, Danielle Horwich.

"Beberapa pasangan akan melihat transisi ini sebagai kesempatan yang bersemangat untuk memulai petualangan baru. Yang lain, malah merasa tidak saling mengenali dan memahami pasangan yang mereka nikahi," kata Horwich.

5. Pensiun dan terlalu banyak waktu bersama

Setelah pensiun dan punya banyak waktu bersama, ada yang justru merasakan bosan dengan pasangannya atau sudah merasa terbiasa.

Baca Juga: Buah Bit, Pembunuh Helicobacter Pylorus, Mikroba Tumbuh di Perut Penyebab Kanker Usus Besar

Baca Juga: Olahraga Selama Kehamilan Mengurangi Risiko Anak Terkena Diabetes

Terlebih mereka sudah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk membangun rumah, menapaki karier, dan membesarkan anak. Jadi seperti tidak ada tantangan lagi untuk menjalin tali kasih dan mempertahankan rumah tangga.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL