Kita mencium bau melalui sel saraf kecil di hidung, yang terhubung langsung ke otak, bertindak sebagai pemicu emosi.
Baunya disimpan di pusat memori, jadi dengan berjalan-jalan dengan gembira melalui hamparan bunga, kali berikutnya kitaa mencium bau bunga, kita akan memikirkan perasaan gembira ini.
Ada juga pendeteksi aroma lain di dalam tubuh. Kita tidak mencium baunya, tetapi mereka tetap bereaksi terhadap bau.
Menurut Hatt, ini menjelaskan mengapa lavender dapat memiliki efek menenangkan, tidak hanya saat kita menciumnya, tetapi juga saat memakannya.
Efek wewangian pada tubuh adalah sama bagi kebanyakan orang, berbeda dengan bau, yang dipersepsikan berbeda oleh setiap orang.
Jadi pewangi rumah yang kita kaitkan dengan sesuatu yang positif memang bisa memiliki efek peningkat suasana hati.
Baca Juga: WFH: Ini Bahan Makanan yang Perlu Ada di Rumah dan Tips Jaga Makan
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Konsumsi 7 Makanan Sehat Ini Untuk Perlindungan Paru-paru
Pakar wewangian Maria Kettenring yakin bahwa aroma ruangan tertentu seperti lemon, serai, myrtle, dan thyme dapat membersihkan udara ruangan dan menciptakan suasana yang lebih baik.