Find Us On Social Media :

Hari Lupus Sedunia: Penyandang Gangguan Autoimun Berisiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19

Pasien lupus yang berarti mempunyai gangguan autoimun lebih berisiko terinfeksi Covid-19.

 

 

 

GridHEALTH.id - Menurut laporan dari seluruh dunia yang dirangkum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 95% kematian akibat Covid-19 terjadi karena kondisi komorbiditas.

Para ilmuwan mengatakan bahwa orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya (komorbid) dan orang tua berisiko lebih tinggi tertular penyakit daripada orang yang sehat.

Sekarang, para ahli mengatakan bahwa pasien lupus yang berarti mempunyai gangguan autoimun harus tetap berhati-hati tentang kesehatan mereka karena mereka lebih mungkin terinfeksi Covid-19.

Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah kondisi autoimun kronis di mana sistem kekebalan menyerang jaringannya sendiri, melemahkan tubuh.

Para ahli memberi tahu  bahwa orang yang menderita gangguan autoimun lebih mungkin menderita Covid-19.

Alasan utamanya diyakini karena obat penekan kekebalan yang dikonsumsi pasien Lupus membuat mereka lebih rentan terhadap virus corona.

Baca Juga: Penyakit Autoimun Lupus Punya 'Seribu Wajah', Ini Deteksi Dini SALURI yang Bisa Dilakukan di Puskesmas

Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Mendapat Lebaran yang Sehat

Meskipun pengobatan dapat meningkatkan risiko, para ahli mengatakan bahwa mereka tidak boleh berhenti minum obat lupus kecuali jika dokter menyarankannya.

Para ahli mengatakan bahwa penderita SLE harus lebih memperhatikan tanda dan gejala Covid-19.

 

Karena gejala-gejala virus corona seperti kelelahan sangat mudah terlewatkan, penting untuk mewaspadai gejala umum lainnya seperti demam atau batuk kering.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga harus mewaspadai gejala Covid-19 yang parah, termasuk kesulitan bernapas, tekanan pada dada, atau perubahan warna wajah atau bibir mereka.

Dr Aruna Sree Malipeddi, Konsultan Rheumatologist, Rumah Sakit Continental di New Delhi, India, mengatakan kepada Indian Times (10/05/2021), “Protokol pengobatan yang diresepkan untuk pasien Lupus juga dapat meningkatkan risiko infeksi oportunistik atau menyebabkan komplikasi.

Oleh karena itu, pencegahan adalah salah satu alat terpenting bagi pasien tersebut untuk melawan Covid-19. ”

Dia lebih lanjut menambahkan bahwa pasien yang menderita Lupus harus mewaspadai gejala Covid, termasuk demam, kesulitan bernapas, batuk kering, dan ketidaknyamanan dada. Pasien yang mengalami gejala risiko tinggi harus segera mencari pertolongan medis.

Baca Juga: Lebah Dilatih Para Peneliti di Belanda Untuk Mendeteksi Covid-19

Baca Juga: Cara Alami Untuk Mengencangkan Kulit Kendur Setelah Melahirkan

Siapa pun yang mengira mereka terpapar Covid-19 harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi.

Salah satu cara untuk mengurangi penyebaran penyakit adalah mengisolasi diri. Beberapa tip pencegahan yang dapat membantu dan harus selalu diingat antara lain:

- Minum sesuai kebutuhan agar tetap terhidrasi

- Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan air dan sabun, dan berbusa setidaknya selama 20 detik

- Gunakan pembersih jika diperlukan

- Bersihkan dan disinfeksi semua area rumah yang terbuka

- Jangan keluar rumah

Baca Juga: Penyandang Diabetes Tak Dianjurkan Makanan Cepat Saji, Ini Alasannya

Baca Juga: Selamat Datang Ramadan! Enggak Main-main, Ternyata Ini Efek Dahsyat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

- Pertahankan jarak sosial (2 meteri) bahkan saat di rumah

- Kenakan masker untuk menghindari penularan, dokter merekomendasikan penggunaan masker ganda untuk mencegah SARS-CoV-2 (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL