Find Us On Social Media :

Oeatmeal Makanan Diet dan Sehat, Faktanya Tidak Lebih Baik dari Nasi dan Makanan Berserat Lainnya

Inilah 4 alasan mengapa oatmeal direkomendasikan untuk menu sarapan

GridHEALTH.idOatmeal dikenal sebagai makan diet dan makanan sehat, walaupun sama-sama dengan nasi, mengandung karbohidrat kompleks.

Nah, karena itu, sejatinya oealmeal tidak jauh berbeda dengan nasi.

Ingat, nasi pun sama-sama seperti oatmeal karena membantu menurunkan berat badan, melindungi jantung, dan memperpanjang usia.

Tapi, seperti halnya nasi, oatmeal pun jika dikonsumsi berlebih, justru bisa menjadi makanan yang tidak baik bagi kesehatan.

Melansir laman Eatthis.com, memang oatmeal dianggap sebagai salah satu karbohidrat terbaik.

Padahal jika terlalu banyak mengonsusmi oatmeal, seperti yang sudah disebutkan di atas, bisa menyebabkan perut kembung yang tidak nyaman bagi tubuh.

Itu karena oatmeal mengandung banyak serat makanan, dan terlalu banyak konsumsi serat sekaligus bisa menyebabkan perut kembung jika tubuh tidak terbiasa.

Baca Juga: Alami Gangguan Tidur Selama Puasa? Berikut Tips Kembalikan Pola Tidur

Untuk diketahui, serat adalah sejenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan ditemukan di dinding sel tumbuhan.

Ini dapat menempel pada karbohidrat lain. Di dalam sistem pencernaan serat di oatmeal diproses.

Proses tersebut bermanfaat untuk kesehatan usus dan pencernaan, dan dapat membuat kenyang untuk waktu yang lebih lama.

Ini sama halnya dengan kita mengonsumsi makanan tinggi serat pada umumnya, seperti; buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, alpukat, sayuran berdaun hijau, dan tentu saja gandum.

Baca Juga: Jadi Relawan Vaksin Nusantara, 2 Bulan Ashanty Gatal-gatal dan Wajahnya Bengkak

Oatlmeal sendiri yang berbahan dasar oat, adalah serat larut, yaitu jenis serat yang baik untuk kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol.

Untuk diketahui, menurut American Heart Association (AHA). 1/2 cangkir porsi oat, kita akan mendapatkan 4 gram serat makanan, yaitu sekitar 13% hingga 16% dari asupan harian yang direkomendasikan.

Satu studi yang diterbitkan oleh World Journal of Gastroenterology mengevaluasi asupan serat peserta setelah menjalani diet tanpa serat selama dua minggu.

Baca Juga: Makanan yang Harus Dipantang Penderita Diabetes, Bukan Berarti Jauhi Gula

Setelah dua minggu, kelompok kontrol mengkonsumsi jumlah serat yang berbeda selama beberapa bulan.

Hasil penelitian menyatakan bahwa kelompok yang mengonsumsi makanan berserat tinggi mengalami gejala kembung dan masalah buang air besar.

Salah satu laporan dari Layanan Gizi Kesehatan Mahasiswa Universitas Duke menyebutkan bahwa mengonsumsi serat di atas 70 gram akan menimbulkan efek samping yang negatif.

Bisa jadi aman untuk mengatakan bahwa kamu kemungkinan besar tidak akan mengonsumsi 70 gram serat sehari, tetapi penting untuk dicatat bahwa beralih dari tanpa serat menjadi 25 gram dalam satu hari dapat menyebabkan perut kembung yang tidak nyaman.(*)

Baca Juga: Penyakit Infeksi Mulut Oleh Studi Epidemiologi Dikaitkan dengan Penyakit Kardiovaskular

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL

 

Artikel ini telah publish di Grid.id, 'Nggak-melulu-sehat-siapa-sangka-makan-oatmeal-berlebihan-justru-sebabkan-hal-fatal-ini-pada-tubuh'