Find Us On Social Media :

3 Kunci Keberhasilan Berjemur Untuk Bisa Mendapatkan Vitamin D

Untuk mendaatkan manfaat vitamin D secara optimal, berjemur tidak bisa dilakukan sembarangan.

GridHEALTH.idBerjemur telah menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang untuk medapat khasiat dari sinar matahari, khususnya vitamin D.

Vitamin D penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Namun, ternyata masih banyak presepsi yang kurang tepat yang selama ini beredar di tengah masyarakat tentang cara berjemur yang benar sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh tubuh.

Salah satunya adalah semakin lama berjemur, semakin banyak manfaat yang dapat dinikmati oleh tubuh.

Padahal anggapan ini ternyata tidak tepat.

Terlalu lama berjemur dapat meningkatkan resiko kanker kulit dan penyakit lainnya, seperti photoaging atau penuaan dini sampai imunosupresi atau daya tahan tubuh yang justru menurun.

Oleh karenanya, kita tidak bisa sembarangan dalam berjemur.

Sebenarnya ada 3 kunci keberhasilan menjemur untuk bisa mendapatkan vitamin D, yaitu:

Baca Juga: 8 Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin D yang akan Mengintai Kita

  1. Jam berjemur

Di pertengahan tahun lalu sempat ada perdebatan sengit mengenai waktu berjemur yang paling baik untuk tubuh.

Walaupun berjemur sangat dianjurkan sebagai proses sintesa vitamin D, namun jika terpapar oleh sinar UVI dalam kadar yang tinggi yang ada dalam sinar matahari terlalu lama, justru dapat membahayakan kesehatan.

Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, SpKK (K), FINSDV, FAADV dalam Kajian Ilmiah Paparan Sinar UV pernah mengatakan, kadar UVI dari sinar matahari yang ideal bagi tubuh dalam pembentukan vitamin D adalah 3,5 – 6.

Sedangkan rata-rata kandungan UVI yang dipancarkan matahari di wilayah Indonesia di atas jam 10 pagi bisa mencapai angka 8 ke atas.

Baca Juga: Jam 4 Sore Kunci Mencegah Penyakit Infeksi Demam Berdarah Dengue

dr. Pras juga menekankan, semakin tinggi tingkat UVI yang dipancarkan sinar matahai, maka harus semakin singkat kita terkena paparan sinar matahari agar tidak menjadi masalah.

Untuk itu, waktu yang dianjurkan untuk berjemur untuk kawasan Indonesia yang memiliki iklim tropis adalam jam 9 pagi.

  1. Kulit yang terekspos

Faktor kunci lain yang mejadi penentu keberhasilan kita dalam berjemur adalah dengan memperhatikan kulit yang langsung terekspos oleh sinar matahari.

Perlu diketahui, semakin banyak bagian kulit yang terekspos, makin banyak juga kadar vitamin D yang diserap oleh tubuh.

Baca Juga: Bayi Sukar Tidur? Bisa Jadi Kekurangan vitamin D dan Zat Besi

Bagian dari tubuh yang paling dianjurkan untuk terkena paparan sinar matahari adalah khususnya bagian punggung, jika dibandingkan dengan hanya mengekspos bagian tangan dan wajah.

Hindari juga paparan pada bagian kepala dan leher.

Selain itu pemakaian sunblock sebenarnya bisa membatasi kadar vitamin D yang diserap tubuh, kecuali pemakaiannya pada area seperti wajah.

  1. Warna dan jenis kulit

Baca Juga: Harus Disambut Gembira atau ..., Kemendikbud; Sekolah Tatap Muka Sudah Bisa Dimulai Sekarang

Kulit yang lebih terang pada umumnya akan memakan waktu lebih cepat untuk mensintentesa kadungan vitamin D dalam sinar matahari dibadingkan dengan warna kulit yang lebih gelap.

Pada kulit terang, bejemur dapat dilakuan selama 10-15 menit.

Sedangkan pada kulit gelap durasi bisa diperpanjang sekitar 5 menit.

Pastikan juga jenis kulit kita tidak memiliki masalah ketika terpapar sinar matahari.

Jika kulit mulai memerah saat berjemur, hedaknya kita harus berhenti.(*)

Baca Juga: Infeksi Virus Covid-19 Dapat Dihalau Oleh Vitamin D, Fakta atau Mitos?