Find Us On Social Media :

Ini Penjelasannya, Mengapa Kurang Tidur Bisa Munculkan Diabetes Tipe 2

Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya menimbulkan diabetes tipe 2.

GridHEALTH.id - Terlalu sedikit atau kurang tidur menyebabkan perubahan pada beberapa hormon, dan penyesuaian hormonal tersebut dapat mempersulit kita untuk mengontrol gula darah dan berat badan.

Berikut penjelasan hormon-hormon dan gangguan tidur yang terkait dengan munculnya diabetes tipe 2.

Insulin. Ini adalah hormon yang membantu tubuh mengubah glukosa (sejenis gula) menjadi energi.

Saat kita kurang tidur, sel-sel kita tidak sensitif terhadap insulin. Dokter menyebutnya resistensi insulin.

Seiring waktu, glukosa menumpuk dalam darah dan peluang kita terkena diabetes tipe 2 meningkat. Hal-hal lain juga dapat menyebabkan resistensi insulin, seperti kelebihan berat badan.

Kortisol. Kurang tidur menyebabkan kita melepaskan lebih banyak hormon stres ini. Tetapi terlalu banyak tidur juga dapat mengacaukan tidur dan membuat kita terjaga di malam hari.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Insomnia, Gangguan Tidur yang Menurunkan Kualitas Hidup

Baca Juga: Pernikahan yang Tidak Bahagia Bisa Mematikan Bagi Pria, Studi

Kortisol yang tinggi juga mempersulit glukosa untuk masuk ke dalam sel sehingga meninggalkan lebih banyak di aliran darah .

Ghrelin.  Kurang tidur meningkatkan kadar hormon lapar ghrelin. Akibatnya, kita bakal selalu lapar. Dan terjaga sepanjang malam berarti kita punya lebih banyak waktu untuk mencari-cari makanan.

Kemungkinannya adalah kita akan meraih karbohidrat dan camilan manis alih-alih wortel. Berat badan ekstra dan pola makan yang buruk adalah dua penyebab utama diabetes.

Apnea tidur obstruktif (OSA) juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Di OSA, pernapasan melambat atau berhenti sebentar saat tidur.

Ini bisa terjadi ratusan kali dalam semalam. Untuk mulai bernapas lagi kita harus bangun sebagian, jadi kita tidak mendapatkan istirahat malam yang baik. Itu dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7 sampai 9 jam tidur malam. Anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak, hingga 11 jam untuk anak usia sekolah dan 10 jam untuk remaja.

Baca Juga: CT Value, Angka yang Perlu Diperhatikan Saat Melihat Hasil Tes PCR

Baca Juga: Berantas Stunting: Pernikahan Dini, Salah Satu Penyebab Tingginya Angka Stunting di Indonesia

Ini adalah pedoman umum. Jumlah waktu tidur setiap orang juga tergantung pada kesehatan, gaya hidup, dan bahkan gen. Tapi kurang dari 6 jam semalam adalah menandakan kurang tidur bagi setiap orang.

Jika ada masalah gangguan tidur, segera bicarakan dengan dokter untuk mencari solusi.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL