Find Us On Social Media :

4 Dampak Diabetes yang Dapat Menggangu Tidur Nyenyak Penyandangnya

Dampak penyakit diabetes dapat mengganggu tidur nyenyak.

GridHEALTH.id - Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.

Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung.

Pada penyandang diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Baca Juga: Amputasi Kaki Akibat Komplikasi Diabetes Bisa Menggangu Mental, Studi

Baca Juga: Ibu Terinfeksi Covid-19 Boleh Menyusui, Begini Prosedur yang Aman

Banyak orang dengan diabetes tipe 2 sering mengalami kesulitan tidur karena gangguan yang terkait dengan penyakitnya.

Berikut empat dampak diabetes yang dapat mengganggu tidur nyenyak penyandangnya;

1.  Neuropati perifer

Orang dengan diabetes tipe 2 dapat mengalami kerusakan saraf jenis ini yang menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan hilangnya rasa pada kaki.

2. Sindrom kaki gelisah.

Gangguan ini membawa dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki. Hal ini juga dapat menyebabkan menarik, kesemutan, dan nyeri.

3.  Hipoglikemia

Jika kita tidak makan selama beberapa jam atau mengambil terlalu banyak insulin, kita bisa berisiko mendapat gula darah rendah.

Gejalanya, seperti kecemasan, pusing, lekas marah, dan sakit kepala, dapat membuat kita tetap terjaga.

4. Hiperglikemia

Jika makan terlalu banyak, melewatkan pengobatan, atau sakit atau stres, kita berisiko mendapat gula darah tinggi.

Baca Juga: 6 Cara Alami Meningkatkan Kadar Oksigen Dalam Darah, Tak Perlu Buru-buru Pakai Tabung Oksigen

Baca Juga: Dampak Kadar Asam Urat Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Komplikasi

Hal-hal yang menyertainya, seperti sering buang air kecil, sakit kepala, mual, dan muntah, bisa membuat sulit tidur.

Rata-rata orang dewasa membutuhkan 7 sampai 9 jam tidur malam. Anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak, hingga 11 jam untuk anak usia sekolah dan 10 jam untuk remaja. Ini adalah pedoman umum.

Tetapi jumlah tidur juga bergantung pada kesehatan, gaya hidup, dan bahkan gen. Namun demikian tidak disarankan tidur kurang dari 6 jam karena berdampak pada kesehatan.

Baca Juga: Pancuran Air di Kamar Mandi Bisa Sebabkan Penyakit Infeksi Paru, Studi

Baca Juga: Kencan Online, Salah Satu Penyebab Penyakit Infeksi Menular Seksual pada Lansia

Jika sulit tidur,  bicarakan dengan dokter. Terdapat banyak cara, baik medis maupun nonmedis yang dapat membantu mengatasi masalah tidur.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL