GridHEALTH.id - Kondisi kronis diabetes disebabkan ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, diabetes adalah tantangan yang berkembang di dunia dengan diperkirakan 8,7% populasi diabetes pada kelompok usia 20 hingga 50 tahun.
Namun selain mereka yang sudah mengidap diabetes, banyak anak muda di dunia juga di ambang menyandang diabetes.
Karena itu, dokter menyarankan bahwa cara terbaik untuk mengelola kondisi ini adalah dengan membuat perubahan gaya hidup yang mencakup perubahan pola makan dan rutinitas kebugaran.
“Prediabetes adalah ancaman gaya hidup modern yang tidak banyak bergerak. Jika dibiarkan tanpa pengawasan, orang tersebut berisiko kelak mengembangkan diabetes,” kata praktisi ayurveda Dr Shyam VL.
Pradiabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2.
Baca Juga: Pradiabetes, Ambang Batas yang Perlu Diketahui Untuk Mencegah Diabetes
Baca Juga: 1,5 Juta Vaksin Pfizer Datang, Prioritas Untuk Ibu Hamil dan Usia 18+
Makan sesuka hati dan malas bergerak sampai saat ini dianggap sebagai penyumbang utama diabetes.
“Duduk di depan TV selama berjam-jam, tidak melakukan aktivitas fisik, dan tidur di siang hari harus dihindari oleh penderita pradiabetes,” kata Dr Shyam.
Menurutnya, seperti semua penyakit lainnya, pradiabetes juga dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup.
“Dengan perubahan gaya hidup sehat, seperti makan makanan sehat, aktivitas fisik dalam rutinitas harian dan menjaga berat badan yang sehat, kita mungkin dapat mengembalikan kadar gula darah menjadi normal,” sarannya.
Sama seperti penyandang diabetes, mereka yang pradiabetes juga harus mengurangi makanan manis yang berlebihan, junk food, dan makanan berminyak.
“Permen, es krim, gula buah, kue, kue kering, biskuit manis, cokelat, minuman ringan, susu kental, dan krim,” kata Dr Shyam.
Tingkatkan asupan sayuran dan buah dengan indeks glikemik rendah dan beban glikemik rendah.
Baca Juga: Manfaat Air Kelapa Saat Pandemi Covid-19, Meningkatkan Imunitas Tubuh
Baca Juga: Risiko Munculnya Infeksi Pasca Bedah Berkurang Setelah Usia 65, Studi
“Cobalah produk susu rendah lemak dan kacang-kacangan. Pilih biji-bijian lebih sering. Pilih unggas, dan daging tanpa lemak daripada daging merah berlemak atau daging olahan,” kata Dr Shyam.
Selain itu, kita juga dapat menggunakan bumbu dapur yang juga berfungsi sebagai herbal ayurveda untuk membantu mengelola pradiabetes;
1. Kunyit dan amla (buah melaka)
Sementara kunyit membantu mencegah resistensi insulin di antara sel-sel dan bertindak sebagai pembuka saluran untuk glukosa, amla membantu mencegah katarak.
Ambil cangkir jus amla segar dengan setengah sendok teh bubuk kunyit setiap hari atau satu sendok teh bubuk amla dengan setengah sendok teh bubuk kunyit dicampur dengan air hangat.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Siklus Haid Teratur Perbesar Peluang Kehamilan
Baca Juga: Dead Butt Syndrome, Sindrom Kebanyakan Duduk Bisa Berujung Kecacatan
2. Biji fenugreek atau klabet
Biji fenugreek atau orang Jawa sering menyebutnya klabet juga dikenal untuk membantu mengontrol gula darah dan menurunkan resistensi insulin pada pasien diabetes tipe 2 ringan.
Ambil 2-3 gram biji fenugreek yang direndam dengan makanan, saring, lalu minum beberapa kali sehari. (*)