Find Us On Social Media :

Healthy Move, Olahraga Rutin Mengurangi Risiko Demensia Pada Lansia

Rutin berolahraga dapat mencegah demensia pada lansia.

GridHEALTH.id - Demensia atau kesulitan memori yang berdampak parah pada kehidupan sehari-hari penderitanya.

Biaya perawatan untuk pasien demensia seringkali dapat melebihi gabungan biaya pengobatan dan perawatan untuk kanker, stroke dan penyakit jantung.

Dalam istilah yang paling sederhana, demensia mempengaruhi cara pesan disampaikan ke dan dari otak yang mengakibatkan beberapa atau semua gejala berikut:

- Kesulitan dengan bahasa, lupa nama benda atau kata-kata sehari-hari

- Mengulang pertanyaan yang sama berulang-ulang

- Tidak dapat mengenali orang, tempat, atau suara yang dikenalnya

- Kurangnya rasa arah atau menjadi disorientasi

- Kehilangan rasa waktu

- Kurangnya rasa kebersihan

- Ketidakmampuan untuk mengenali situasi yang tidak aman atau dapat mengakibatkan menjadi rentan

Baca Juga: Diprediksi Orang dengan Demensia Bakal Meningkat Jumlahnya, Kementerian Kesehatan Bekali Dokter Puskesmas Kemampuan Deteksi Dini Skrining Pada Lansia

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih dan Pneumonia, Dua Jenis Penyakit Infeksi yang Patut Diwaspadai Pada Pasien Stroke

- Menurunnya rasa akan pentingnya nutrisi

Penelitian terus berlanjut tanpa henti untuk penyembuhan dan untuk menentukan penyebab spesifik demensia.

Mengingat kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh demensia pada individu, keluarga mereka, dan tingginya biaya perawatan, kita dapat mengadopsi pendekatan positif yang akan membantu mengurangi risiko demensia.

Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko demensia berkurang dengan meningkatkan aktivitas otak dan fisik, serta membuat pilihan gaya hidup, kita dapat membantu mengurangi risiko gejala ini.

Olahraga teratur, serta diet sehat, adalah dua hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena demensia.

Hanya dengan berolahraga saja, kita dapat mengurangi risiko hingga 50%! Selain itu, orang yang sudah mengalami masalah kognitif, olahraga dapat membantu memperlambat kerusakan lebih lanjut.

Olahraga dapat merangsang otak dengan mempertahankan koneksi saraf lama serta membuat koneksi saraf baru.

Baca Juga: Tempelkan Bawang Pada Telapak Kaki Menjelang Tidur, Lihat Dampaknya Bagi Tubuh

Baca Juga: Diabetes yang Tidak Terkontrol Bisa Menyebabkan Kerusakan Retina Mata

Olahraga yang dapat dilakukan adalah berjalan kaki selama 150 menit per minggu, dikombinasikan dengan latihan moderat kardio dan latihan kekuatan per minggu.

Massa otot berkurang seiring waktu, jadi penting bahwa jika berusia di atas 65 tahun, kita perlu meningkatkan massa otot untuk menjaga kesehatan otak. Dengan menambahkan 2-3 sesi kekuatan seminggu, risiko demensia berkurang setengahnya.

Penuaan juga dapat menyebabkan masalah dengan koordinasi dan keseimbangan. Untuk mencegahnya, lakukan olahraga yoga, tai chi dan pilates.

Baca Juga: Manfaat Pisang, Pengobatan Rumahan Untuk Meredakan Nyeri Otot

Baca Juga: Tekanan Darah Pada Lansia Mulai Turun 14 Tahun Sebelum Kematian, Studi

Beberapa pusat kebugaran menawarkan kelas yang ditujukan untuk usia di atas 50-an yang berfokus pada aerobik, yoga, dan latihan beban.

Saat memulai bentuk latihan baru, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. (*)