"Fokusnya adalah pada pengkondisian fisik," kata Dr. Adrian Gillissen, wakil ketua Yayasan Paru-paru Jerman dan kepala Departemen Penyakit Dalam dan Pulmonologi di Ermstal Clinic di Bad Urach, Jerman.
Latihan paru-paru tidak hanya bermanfaat bagi penderita PPOK, tetapi juga penderita asma bronkial, fibrosis paru, fibrosis kistik, atau kanker paru-paru. Kelompok latihan paru-paru biasanya bertemu seminggu sekali.
"Jika mereka mau dan kondisinya memungkinkan, pasien juga bisa melakukan latihan di rumah," kata Gillissen.
Kontinuitas itu penting. "Ini bukan masalah memberikan kinerja terbaik satu demi satu, tetapi terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur," kata Worth.
Ketika Anda berada dalam kelompok, daripada di rumah sendiri, motivasinya sering kali lebih besar dan instruktur dapat turun tangan jika masalah muncul.
Pasien asma atau PPOK yang melakukan latihan sendiri harus selalu memiliki inhaler "penyelamat" untuk memperluas saluran udara mereka jika diperlukan.
Baca Juga: Pengobatan Alami Penyakit Kulit Kudis dengan Minyak Pohon Teh
Baca Juga: Healthy Move, 20 Menit Berolahraga Cukup Untuk Membuat Tubuh Bugar
Juga dapat membantu untuk membawa laporan medis terkini, atau setidaknya daftar obat-obatan, sehingga dokter bisa mendapatkan gambaran singkat tentang riwayat kesehatan jika terjadi keadaan darurat.