Find Us On Social Media :

Tips Agar Gula Darah Terkendali Pada Diabetes Gestasional Kehamilan

Ibu hamil dengan diabetes gestasional perlu menjaga agar kadar gula darahnya terkontrol.

GridHEALTH.id - Kontrol gula darah selama kehamilan penting untuk kesehatan ibu dan janinnya.

Patut diketahui, karbohidrat dalam makanan berubah menjadi gula (juga disebut glukosa) ketika dicerna.

Glukosa penting untuk ibu dan janinnya, tetapi terlalu banyak glukosa dalam darah dapat menyebabkan masalah.

Karbohidrat ditemukan dalam pati, buah-buahan, sayuran, susu dan yogurt sehingga porsi makanan ini harus diukur. Penting untuk makan jumlah karbohidrat yang tepat dan memilih makanan sehat.

Permen dan makanan penutup harus dihindari karena dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Baca Juga: Diabetes Gestasional Berisiko Bagi Ibu dan Janin, Ini Cara Mencegahnya

Baca Juga: Mempersiapkan Kehamilan di Masa Pandemi, Penting Skrining Tambahan Untuk Menghindari Risiko Tertular

Kiat-kiat berikut akan membantu ibu hamil mengontrol kadar gula darah selama kehamilan;

1. Makan 3 kali dan 2–3 kali camilan per hari

Makan terlalu banyak pada satu waktu dapat menyebabkan gula darah menjadi terlalu tinggi.

Makanlah dalam porsi kecil dan makanlah makanan ringan. Kita telah meningkatkan kebutuhan nutrisi selama kehamilan, dan bayi mengandalkan kita untuk memberikan nutrisi yang seimbang.

2. Ukur porsi makanan bertepung

Hati-hati jika menyertakan makanan/lauk bertepung. Ukuran porsi yang wajar adalah sekitar 1 cangkir nasi matang, biji-bijian, mie atau kentang, atau 2 potong roti, per makanan.

3. Satu cangkir susu 8 ons sekaligus

Susu adalah makanan sehat dan merupakan sumber kalsium yang penting. Karena berbentuk cair, gula susu cepat diserap.

Tetapi mengonsumsi terlalu banyak susu pada satu waktu dapat menyebabkan gula darah tinggi. Yang terbaik adalah membatasi susu hingga satu cangkir dalam satu waktu.

4. Satu porsi kecil buah

Buah-buahan memang bergizi, tetapi karena mengandung gula alami, makanlah hanya satu porsi dalam satu waktu.

Satu porsi buah adalah satu potong kecil buah, atau buah besar, atau sekitar 1 cangkir buah campur. Hindari buah yang telah dikalengkan dalam sirup. Jangan minum jus buah.

Baca Juga: Bantu Tingkatkan Kesuburan Wanita, Minum Jus Jeruk Bali Setiap Hari

Baca Juga: 6 Fakta Skioliosis, Kelainan pada Tulang Belakang yang Jarang Disadari

5. Makan lebih banyak serat

Cobalah roti gandum utuh, beras merah, nasi liar, gandum utuh, barley, millet, atau biji-bijian lainnya.

Sertakan kacang polong, lentil, dan semua jenis kacang: pinto, merah, hitam, atau garbanzo.

Makanan ini tinggi serat dan membantu menjaga kadar gula darah lebih rendah daripada saat makan biji-bijian olahan seperti roti putih dan nasi putih.

6. Jangan lewatkan sarapan

Gula darah bisa sulit dikendalikan di pagi hari karena saat itulah hormon kehamilan sangat kuat. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan kadar gula darah  meningkat bahkan sebelum makan.

Sereal kering, buah-buahan, dan susu bukanlah pilihan terbaik untuk sarapan karena dicerna dengan sangat cepat dan dapat menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat.

Sarapan dengan biji-bijian utuh seperti oat ditambah makanan berprotein biasanya paling baik.

7. Hindari jus buah dan minuman manis

Dibutuhkan beberapa potong buah untuk membuat segelas jus. Jus mengandung gula alami yang tinggi.

Baca Juga: Peneliti di Inggris Kembangkan Tes PCR yang Lebih Murah dan Cepat

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Siklus Haid Teratur Perbesar Peluang Kehamilan

Karena cair, itu meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Hindari soda biasa dan minuman ringan manis untuk alasan yang sama. Lebih baik minum air putih.

8. Batasi permen dan makanan penutup

Kue, kue kering, permen, dan kue kering mengandung gula tinggi dan cenderung meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Makanan ini juga sering mengandung banyak lemak dan menawarkan nutrisi yang sangat sedikit.

9. Jauhi gula

Jangan menambahkan gula, madu, atau sirup ke makanan. Ibu hamil bisa memilih pemanis buatan yang aman untuk ibu hamil sesuai saran dokter.

11. Jauhi alkohol dan gula alkohol

Alkohol gula sering digunakan untuk membuat makanan penutup dan sirup tanpa gula. Produk-produk ini dapat diberi label "bebas gula" tetapi mungkin mengandung jumlah karbohidrat yang sama dengan versi yang dibuat dengan gula biasa.

Lihat label makanan untuk melihat gram total karbohidrat.

Baca Juga: Dead Butt Syndrome, Sindrom Kebanyakan Duduk Bisa Berujung Kecacatan

Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi Lansia Paling Umum, Ada yang Bisa Renggut Nyawa

Alkohol gula mungkin memiliki efek pencahar, atau menyebabkan gas dan kembung. Berikut ini adalah contoh gula-alkohol: manitol, maltitol, sorbitol, xylitol, isomalt, dan hidrolisat pati terhidrogenasi. (*)