Find Us On Social Media :

Masalah Tidur Penyandang Diabetes, Sleep Apnea Sampai Kebanyakan Tidur

Gangguan tidur seperti kebanyakan tidur banyak dialami penyandang diabetes.

Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal melakukan kompensasi berlebihan dengan menyebabkan kita buang air kecil lebih sering.

Pada malam hari, seringnya perjalanan ke kamar mandi ini menyebabkan tidur terganggu. Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan sakit kepala, rasa haus yang meningkat, dan kelelahan yang dapat mengganggu tidur.

Sebaliknya, terlalu banyak waktu tanpa makan atau mengonsumsi obat diabetes yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kadar gula darah rendah di malam hari. Kita mungkin mengalami mimpi buruk, berkeringat, atau merasa kesal atau bingung saat bangun tidur.

Sama seperti diabetes yang dapat menyebabkan masalah tidur, masalah tidur juga tampaknya berperan dalam diabetes.

Kurang tidur atau kebanyakan tidur telah dikaitkan dengan kadar gula darah tinggi pada penyandang diabetes dan pradiabetes.

Namun, tidak sepenuhnya jelas apakah yang satu menyebabkan yang lain atau apakah lebih banyak variabel yang bekerja.

Para peneliti percaya bahwa pembatasan tidur dapat mempengaruhi kadar gula darah karena efeknya pada insulin, kortisol, dan stres oksidatif.

Seperempat orang dengan diabetes melaporkan tidur kurang dari enam jam atau lebih dari delapan jam semalam, yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi mengalami peningkatan gula darah.

Baca Juga: Jangan Begadang, Ini Manfaatnya Tidur di Bawah Jam 10 Malam, Bebas Penyakit Jantung

Baca Juga: Sarapan Berisi Nutrisi Seimbang Penting Untuk Tumbuh Kembang Anak

Selain meningkatkan kadar gula darah pada orang yang sudah menderita diabetes, kurang tidur juga meningkatkan risiko mengembangkan resistensi insulin. Kaitan ini menjadi jelas sejak masa kanak-kanak.

Studi juga menemukan bahwa jadwal tidur yang terlambat atau tidak teratur berkorelasi dengan gula darah yang lebih tinggi, bahkan pada orang non-diabetes.