Find Us On Social Media :

Masalah Tidur Penyandang Diabetes, Sleep Apnea Sampai Kebanyakan Tidur

Gangguan tidur seperti kebanyakan tidur banyak dialami penyandang diabetes.

Namun, mungkin ada variabel lain yang menjelaskan hal ini, seperti fakta bahwa orang dengan jadwal tidur yang tidak teratur lebih cenderung mengikuti pola makan yang tidak menentu.

Kurang tidur meningkatkan kadar ghrelin, hormon rasa lapar, dan menurunkan kadar leptin, hormon yang membuat kita merasa kenyang.

Untuk mengimbangi tingkat energi yang lebih rendah, orang yang kurang tidur mungkin lebih cenderung mencari bantuan dalam makanan yang meningkatkan gula darah dan menempatkan mereka pada risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko diabetes.

Orang dewasa dengan diabetes tipe 2 yang mengalami gangguan tidur atau sering terbangun di malam hari juga cenderung tidak mengikuti standar perawatan diri diabetes lainnya, seperti berolahraga cukup dan memantau kadar glukosa darah dengan cermat.

Selain efek langsungnya pada kadar gula darah, kurang tidur dapat berdampak jangka panjang pada individu dengan diabetes tipe 2.

Mereka yang menggunakan obat tidur atau yang mengalami kesulitan untuk tetap tidur lebih mungkin melaporkan merasakan tekanan psikologis yang serius.

Ada juga bukti sementara yang menunjukkan bahwa orang dengan diabetes yang tidak cukup tidur mungkin berisiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif di kemudian hari. (*)

Baca Juga: Flavonoid Dalam Propolis Bisa Mencegah atau Menunda Masuknya Covuid-19 ke Dalam Tubuh Baca Juga: 10 Keuntungan Olahraga di Pagi Hari, Anti Polusi dan Tambah Semangat