Sebelum masuk rumah sakit, 78 pasien tidak pernah didiagnosis menderita diabetes. Para peneliti mengetahui bahwa banyak dari pasien yang baru didiagnosis ini versus mereka yang memiliki diabetes yang sudah ada sebelumnya memiliki kadar gula darah yang lebih rendah tetapi Covid-19 yang lebih parah.
Menurut Cromer, "Ini menunjukkan kepada kita bahwa diabetes yang baru didiagnosis mungkin merupakan kondisi sementara yang terkait dengan stres akut infeksi Covid-19."Temuan ini adalah kunci untuk memahami bahwa diabetes yang baru didiagnosis mungkin merupakan penyebab resistensi insulin daripada defisiensi insulin.
Baca Juga: Sehat Buat Fisik, Mental, dan Kantong Begini Gaya Hidup Hemat Dampak Positif Pandemi Covid-19
Baca Juga: Jerawat Adalah Penyakit Infeksi Kulit, Tak Cukup Hanya Ditangani dengan Skin Care yang Dijual Bebas
Resistensi insulin disebabkan oleh ketidakmampuan sel untuk menyerap gula darah dengan baik sebagai respons terhadap insulin, yang mengakibatkan penumpukan glukosa dalam darah yang lebih tinggi dari biasanya.
Sedangkan defisiensi insulin disebabkan oleh kerusakan langsung dan permanen pada sel-sel yang memproduksi insulin.Cromer mengatakan, "Resistensi insulin akut adalah mekanisme utama yang mendasari diabetes yang baru didiagnosis pada sebagian besar pasien dengan Covid-19, dan bahwa kekurangan insulin jika terjadi sama sekali, umumnya tidak permanen."Cromer lebih lanjut menyarankan bahwa pasien yang didiagnosis dengan masalah tersebut membutuhkan insulin atau obat lain, oleh karena itu penting bagi mereka untuk diperiksa oleh dokter mereka secara teratur. (*)
Baca Juga: Bahu dan Leher Sering Kaku, Risiko Menderita Frozen Shoulder
Baca Juga: Bisakah Kita Terinfeksi Delta dan Omicron Secara Bersamaan? Ini Jawaban Pakar