Find Us On Social Media :

Asam Urat Tinggi Bisa Menyebabkan Batu Ginjal, Lakukan Ini Agar Tak Muncul

Asam urat tinggi bisa memunculkan batu ginjal.

GridHEALTH.id - Keberadaan batu ginjal dapat memperberat kinerja ginjal dalam menjalankan fungsinya sebagai organ tubuh.

Oleh sebab itu, kita mau melakukan apa saja untuk menghindarinya lagi. Bahkan yang sudah ada juga ingin segera menghilangkannya lewat berbagai cara.

"Batu ginjal lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, dan pada sekitar setengah dari orang yang pernah mengalaminya, batu ginjal menyerang lagi dalam waktu 10 hingga 15 tahun tanpa tindakan pencegahan," kata Dr. Brian Eisner, co-director Program Penyakit Dalam yang mengkhususkan pada batu ginjal di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang berafiliasi dengan Sekolah Kedokteran Harvard.

Dari mana asal batu ginjal? Batu ginjal terbentuk ketika zat tertentu, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat yang tinggi, menjadi cukup pekat untuk membentuk kristal di ginjal.

Kristal tumbuh lebih besar menjadi "batu." Sekitar 80% hingga 85% batu ginjal terbuat dari kalsium. Sisanya adalah batu asam urat, yang terbentuk pada orang dengan kadar pH urin rendah.

Setelah batu terbentuk di ginjal, mereka dapat mengeluarkan dan melewati ureter, menghalangi aliran urin.

Hasilnya adalah periode nyeri yang parah, termasuk nyeri pinggang (nyeri di satu sisi tubuh antara perut dan punggung), terkadang disertai darah dalam urin, mual, dan muntah.

Saat batu melewati ureter menuju kandung kemih, mereka dapat menyebabkan sering buang air kecil, tekanan kandung kemih, atau nyeri di selangkangan.

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa peradangan kronis tingkat rendah dapat berubah menjadi pembunuh diam-diam yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes tipe 2, dan kondisi lainnya.

Baca Juga: Kadar Asam Urat Tinggi Bisa Kurangi Umur Hingga 11 Tahun, Studi

Baca Juga: Susu, Dapat Menyembuhkan Tangan Pecah-pecah Dari Luar dan Dalam

"Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, temui dokter perawatan primer Anda," kata Dr. Eisner.

"Dokter kemungkinan akan melakukan urinalisis dan USG ginjal, rontgen perut, atau CT scan untuk memastikan batu ginjal adalah sumber rasa sakit Anda dan menentukan ukuran dan jumlahnya."

Batu ginjal biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk lepas dan dibuang bersama urin, tergantung pada jumlah batu dan ukurannya.

Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB), acetaminophen (Tylenol), atau naproxen (Aleve), dapat membantu kita menahan rasa tidak nyaman sampai batunya hilang.

Dokter mungkin meresepkan alpha blocker, yang melemaskan otot-otot di ureter dan membantu mengeluarkan batu lebih cepat dan dengan sedikit rasa sakit.

Jika rasa sakit menjadi terlalu parah, atau jika terlalu besar untuk dilewati, mereka dapat diangkat melalui pembedahan dengan prosedur yang disebut ureteroskopi.

Di sini, endoskop kecil (perangkat dengan kamera video mini dan alat di ujung tabung panjang) dimasukkan ke dalam kandung kemih dan naik ke ureter saat dibius total. Sebuah laser memecah batu, dan kemudian pecahannya dikeluarkan.

Meskipun batu ginjal bisa menjadi umum dan kambuh setelah kita memilikinya, ada cara sederhana untuk membantu mencegahnya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu:

1. Minum air putih yang cukup. Sebuah meta-analisis 2015 dari National Kidney Foundation menemukan bahwa orang yang menghasilkan 2 hingga 2,5 liter urin setiap hari memiliki kemungkinan 50% lebih kecil untuk mengembangkan batu ginjal daripada mereka yang memproduksi lebih sedikit.

Baca Juga: Perdarahan Postpartum Pasca Persalinan Bisa Berisiko Nyawa Ibu, Begini Penanganannya

Baca Juga: Hidung Tersumbat Bisa Membuat Otak Bekerja Lebih Keras, Menurut Studi

Dibutuhkan sekitar 8 hingga 10 gelas 8 ons (total sekitar 2 liter) air setiap hari untuk menghasilkan jumlah tersebut.

2. Lewati makanan tinggi oksalat. Makanan seperti itu, yang meliputi bayam, bit, dan almond, jelas meningkatkan kadar oksalat dalam tubuh. Namun, makanan rendah oksalat dalam jumlah sedang, seperti cokelat dan beri, boleh saja.

3. Nikmati beberapa lemon. Sitrat, garam dalam asam sitrat, mengikat kalsium dan membantu memblokir pembentukan batu.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa minum cangkir konsentrat jus lemon yang diencerkan dalam air setiap hari, atau jus dari dua lemon, dapat meningkatkan sitrat urin dan kemungkinan mengurangi risiko batu ginjal," kata Dr. Eisner.

4. Perhatikan natriumnya. Diet tinggi natrium dapat memicu batu ginjal karena meningkatkan jumlah kalsium dalam urin.

Baca Juga: Mengapa Pra-Remaja Penting Mendapatkan Vaksin HPV? Ini Alasannya

Baca Juga: Golongan Obat Statin Paling Banyak Diresepkan Untuk Pasien dengan Kolesterol Tinggi, Simak Cara Kerja dan Efek Sampingnya

Dokter menyarankan untuk membatasi total asupan natrium harian menjadi 2.300 miligram (mg). Jika natrium telah berkontribusi pada batu ginjal di masa lalu, cobalah untuk mengurangi natrium harian menjadi 1.500 mg.

5. Kurangi protein hewani. Makan terlalu banyak protein hewani, seperti daging, telur, dan makanan laut, meningkatkan kadar asam urat.

Jika  rentan terhadap batu, batasi asupan daging harian dengan jumlah yang tidak lebih besar dari sebungkus kartu remi. (*)