Ada dua jenis penyakit ini: penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD/non-alcoholic fatty liver disease) dan penyakit hati berlemak alkohol.
Ada dua jenis NAFLD. Perlemakan hati sederhana, di mana lemak di hati tidak menyebabkan peradangan atau merusak sel-sel hati , dan steatohepatitis non-alkohol yang berhubungan dengan peradangan dan kerusakan hati.
Jenis NAFLD kedua selanjutnya dapat berubah menjadi fibrosis atau jaringan parut dan bahkan menyebabkan kanker hati.
Penyakit hati berlemak alkoholik: Jenis penyakit hati berlemak ini terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan.
Ini adalah tahap awal dari masalah hati berbasis alkohol. Tahap lanjut dapat menyebabkan hepatitis alkoholik yang mengganggu kemampuan hati untuk melakukan tugas pentingnya yaitu melindungi kita dari infeksi, membersihkan darah, membantu pencernaan, menyimpan energi.
Biasanya tidak ada gejala yang dapat mengindikasikan penyakit hati berlemak. Namun, kita dapat mengalami rasa sakit di sisi kanan atas perut (tempat hati berada).
Jika kondisi telah mencapai stadium lanjut, kita mungkin melihat perut bengkak, telapak tangan merah, penyakit kuning dan pembuluh darah membesar di bawah kulit.
Penyakit hati berlemak alkoholik lebih sering terjadi pada mereka yang minum alkohol secara teratur.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Burn Out, Kecapekan Luar Biasa Bisa Memicu Depresi
Obesitas dan malnutrisi serta hepatitis virus jangka panjang juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol jahat atau LDL, resistensi insulin dan penumpukan lemak di sekitar perut cenderung meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol.