GridHEALTH.id - Latihan kekuatan biasanya dikaitkan dengan otot yang kuat, tulang dan fleksibilitas yang ditingkatkan. Semua itu membantu kita untuk hidup lebih baik seiring bertambahnya usia.
Namun, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinology menunjukkan bahwa itu juga dapat membantu pasien dengan penyakit hati berlemak sambil memastikan regulasi glukosa yang berhasil.
Selama penelitian, para peneliti mencatat dampak latihan kekuatan pada tikus gemuk. Di akhir penelitian, ditemukan bahwa latihan kekuatan mengurangi timbunan lemak di hati mereka.
Dampak lainnya termasuk regulasi glukosa darah yang lebih baik dan penurunan tingkat penanda inflamasi terkait akumulasi lemak hati, regulasi glukosa darah serta penanda inflamasi.
Namun, tidak ada perubahan signifikan dalam berat badan mereka secara keseluruhan. Penulis penelitian juga menyebutkan bahwa jumlah waktu yang setara yang dihabiskan untuk latihan kekuatan oleh manusia tidak akan menyebabkan perubahan signifikan dalam komposisi lemak tubuh mereka.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Hafia, Israel, melibatkan lebih dari 80 pasien yang didiagnosis dengan penyakit hati berlemak enam bulan sebelum penelitian.
Pasien-pasien ini berada dalam kelompok usia 20 hingga 65 tahun. Mereka selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok: Satu kelompok diminta untuk melakukan latihan kekuatan, sedangkan kelompok kedua hanya diminta untuk melakukan latihan peregangan.
Selama penelitian, para peneliti mengamati berat badan dan tekanan darah para peserta dan melakukan tes darah secara berkala untuk memeriksa enzim hati, gula darah, dan kadar insulin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berlatih latihan kekuatan mengalami penurunan jumlah lemak hati. Pasien yang melakukan latihan kekuatan memiliki latihan yang disesuaikan dengan kemampuannya. Rejimen mereka termasuk latihan dada, kaki dan lengan.
Baca Juga: Healthy Move, V-Sit Ab Latihan Terbaik Mendapatkan Perut Rata Dalam Waktu Singkat
Baca Juga: Deretan Penyakit yang Diungkap Lewat Mata, Kanker Hingga Diabetes
Fatty liver atau perlemakan hati adalah ketika lemak menumpuk di hati dan mengganggu kemampuannya untuk bekerja secara normal, itu disebut penyakit hati berlemak.
Ada dua jenis penyakit ini: penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD/non-alcoholic fatty liver disease) dan penyakit hati berlemak alkohol.
Ada dua jenis NAFLD. Perlemakan hati sederhana, di mana lemak di hati tidak menyebabkan peradangan atau merusak sel-sel hati , dan steatohepatitis non-alkohol yang berhubungan dengan peradangan dan kerusakan hati.
Jenis NAFLD kedua selanjutnya dapat berubah menjadi fibrosis atau jaringan parut dan bahkan menyebabkan kanker hati.
Penyakit hati berlemak alkoholik: Jenis penyakit hati berlemak ini terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan.
Ini adalah tahap awal dari masalah hati berbasis alkohol. Tahap lanjut dapat menyebabkan hepatitis alkoholik yang mengganggu kemampuan hati untuk melakukan tugas pentingnya yaitu melindungi kita dari infeksi, membersihkan darah, membantu pencernaan, menyimpan energi.
Biasanya tidak ada gejala yang dapat mengindikasikan penyakit hati berlemak. Namun, kita dapat mengalami rasa sakit di sisi kanan atas perut (tempat hati berada).
Jika kondisi telah mencapai stadium lanjut, kita mungkin melihat perut bengkak, telapak tangan merah, penyakit kuning dan pembuluh darah membesar di bawah kulit.
Penyakit hati berlemak alkoholik lebih sering terjadi pada mereka yang minum alkohol secara teratur.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Burn Out, Kecapekan Luar Biasa Bisa Memicu Depresi
Obesitas dan malnutrisi serta hepatitis virus jangka panjang juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol jahat atau LDL, resistensi insulin dan penumpukan lemak di sekitar perut cenderung meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol.
Semakin banyak penelitian dan ahli menyarankan bahwa kita dapat mengurangi risiko penyakit hati berlemak dan mengelola kondisi lebih baik dengan bantuan latihan kekuatan tertentu.
Cobalah latihan beban ini untuk kaki, dada, dan lengan untuk hati yang sehat. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum pergi ke gym. Semua latihan ini harus dilakukan di bawah bimbingan pelatih kebugaran, setidaknya pada awalnya.
1. Trisep push-down
Ini adalah salah satu latihan beban paling dasar adalah tempat kita menarik beban dengan bantuan trisep.
Ini meningkatkan kekuatan dan daya tahan secara keseluruhan karena melibatkan inti, punggung, dan bahu.
2. Barbel curl
Latihan ini membantu kita menangkal beberapa faktor risiko umum di balik NAFLD. Ini membantu kita membakar banyak kalori dan menjaga berat badan yang sehat.
Baca Juga: Ini Aneka Penyebab Afasia, Gangguan Otak yang Diderita Bruce Willis
Baca Juga: Salah Satu Ciri Kecanduan Pornografi, Cuek Melihat Konten Porno Meski Banyak Orang di Sekelilingnya
Penting untuk disebutkan di sini bahwa obesitas adalah salah satu faktor risiko utama penyakit hati berlemak non-alkohol.
3. Leg press
Leg press adalah salah satu latihan kekuatan yang paling mudah, di mana Anda diharuskan untuk mengangkat beban menggunakan otot betis.
Latihan ini juga menyediakan sistem kerangka yang kuat yang penting bagi kita seiring bertambahnya usia.
4. Leg extention
Ekstensi kaki adalah latihan lain yang membakar sejumlah besar kalori, membantu menghilangkan lemak tubuh.
Dalam proses ini, kadar lemak hati kita juga bisa turun. Selain itu, ini membantu menurunkan risiko risiko kesehatan terkait obesitas lainnya.
5. Crunch
Untuk melakukan latihan resistensi ini, kita tidak memerlukan peralatan atau mesin gym apa pun.
Baca Juga: Mikroplastik Terdeteksi di Paru-paru Orang Hidup Untuk Pertama Kalinya
Baca Juga: 1 dari 3 Orang Dewasa Punya Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari, Ini Gejala Dini Untuk Mengenalinya
Kita dapat melakukannya dengan nyaman di rumah atau di luar ruangan (mungkin di taman!). Kita perlu berbaring telentang dan menekuk lutut dengan meletakkan kaki di tanah dan mengangkat diri menggunakan otot perut. (*)