Find Us On Social Media :

Kelebihan Daging Domba yang Kaya Protein, Cocok Untuk Diet Sehat

Daging domba memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh, salah satunya kaya akan protein yang cocok untuk diet sehat.

GridHEALTH.id – Daging domba menjadi salah satu daging yang dikonsumsi oleh kebanyakan orang, karena kandungan nutrisinya yang baik untuk tubuh.

Inilah kelebihan yang dimiliki oleh daging domba, namun tetap perhatikan juga risiko yang mengintainya.

Domba sendiri telah menjadi hewan domestik yang dimanfaatkan dagingnya sejak 9.000 tahun lalu di Timur Tengah.

Daging domba merupakan daging merah yang diambil dari domba usia di bawah satu tahun, kebanyakan berkisar di usia 6 sampai 8 bulan.

Beberapa bagian tubuh yang dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi, antara lain bahu, kaki, dada, iga, pinggang, dan paha.

Untuk mengkonsumsi daging domba, mari cari tahu kandungan nutrisi yang dimilikinya.

Daging domba termasuk jenis daging yang mengandung protein tinggi dengan sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, di mana dalam 3 ons daging domba terdiri dari 23 gram protein, mencakup hampir setengah dari asupan harian yang dibutuhkan orang dewasa.

Oleh karena itu, bisa menjadi asupan yang pas untuk diet sehat dengan tinggi protein, seperti atlet, orang yang ingin menurunkan berat badan, atau orang yang dalam pemulihan setelah operasi atau cedera, pemeliharaan otot, peningkatan kinerja fisik, pencegahan anemia,

Selain kaya akan protein, daging domba juga kaya akan mineral dan vitamin, beberapa jenis yang terkandung antara lain zat besi, vitamin B12, selenium, niasin, fosfor, dan seng.

Baca Juga: Daging Kambing dan Domba Berbeda, Ini Cara Memasaknya yang Tepat

 Kalori yang dimiliki daging domba adalah 258, dengan 57% daging domba mengandung air dan tidak memiliki unsur karbohidrat, gula, dan serat.

Kandungan-kandungan ini sangat baik untuk fungsi tubuh, termasuk meningkatkan kekebalan tubuh, manajemen kolesterol, dan kesehatan tulang.

Lemak tak jenuh tunggal yang berkisar 7 gram juga dimiliki oleh daging domba, yang dapat membantu fungsi jantung jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, karena dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Lemak ini juga mengandung vitamin E dan antioksidan, selain itu daging domba juga memiliki kandungan asam linoleat terkonjugasi (CLA) yang kaya

Fungsinya untuk mengurangi massa lemak tubuh sehingga bermanfaat untuk menurunkan dan mengelola berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, sehingga cocok untuk dijadikan diet sehat.

Meskipun daging domba mengandung nutrisi yang bermanfaat juga untuk tubuh, namun konsumsi harian daging domba yang ideal akan membantu tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan secara maksimal.

Konsumsi harian berlebih akan memberikan dampak negatif bagi tubuh dan meningkatkan risiko penyakit, karena daging domba juga memiliki 6,9 gram lemak jenuh.

Seperti daging merah lainnya, daging domba juga memiliki risiko kesehatan jika dikonsumsi dengan takaran berlebih dan dalam jangka panjang, diantaranya:

- Kanker prostat

- Kanker payudara

Baca Juga: 6 Kelebihan Daging Kambing yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Rendah Kolesterol

 - Kanker pankreas

- Kanker kolorektat

- Penyakit jantung

- Diabetes

- Stroke

Mengolah daging domba dengan baik juga menjadikan daging domba lebih aman untuk dikonsumsi sehingga menghindari penyakit bawaan makanan, dengan memasaknya di suhu 71 derajat celcius.

Salah satu rekomendasi sehat dalam mengolah daging domba adalah dengan cara bagian yang berotot dimasak di atas panggangan atau di dalam oven, jika dibakar jangan sampai gosong karena akan meningkatkan risiko kanker.

Untuk penyimpanan, lebih baik daging domba mentah disimpan di dalam lemari es dan jauhkan dari makanan yang lain, lalu cucilah tangan secara menyeluruh sebelum dan sesudang memegang daging mentah.

Inilah kelebihan daging domba yang perlu diketahui untuk menentukan nutrisi asupan makanan harian, sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu asupan diet sehat dalam olahan yang baik.

Baca Juga: 5 Mitos Daging Merah Perlu Diluruskan, Bukan Penyebab Kanker dan Gangguan Jantung