GridHEALTH.id - Saat pandemi sudah usai, laboratorium tes PCR akan diganti menjadi pemeriksaan HPV DNA.
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan dua tahun lebih ini rasanya mulai surut.
Bahkan, penggunaan masker saat ini pun sudah mulai renggang.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang melakukan pemantauan ketat terhadap penyebaran virus Covid-19 ini.
Selain itu, tes PCR jadi salah satu syarat untuk mengetahui seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Covid-19 Mulai Terkendali di Indonesia, TBC, HIV, Malaria Menghantui
Karenanya laboratorium PCR dibutuhkan.
Namun ternyata, setelah dirasa pandemi usai ini membuat laboratorium tes PCR jarang digunakan.
Tapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan laboratorium tes PCR Covid-19 milik Kementerian Kesehatan tidak akan mangkrak saat pandemi usai.
Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin mengatakan, nantinya laboratorium tes PCR akan dimanfaatkan untuk pemeriksaan HPV DNA, atau deteksi dini kanker serviks ataupun jenis kanker lainnya.
"Kan kita sudah ada 1.000 laboratorium (tes PCR), bisa kita pakai untuk HPV DNA, jadi tidak usah tutup laboratorium PCR nya," kata Menkes dalam agenda Lokapala CISDI Saatnya Berubah di Jakarta Selatan, Rabu (22/2).
Menurutnya laboratorium tersebut nantinya juga akan dimanfaatkan sebagai tempat pemeriksaan tuberkulosis (TBC).
Baca Juga: Menkes Segera Temui WHO, Minta Kejalasan Status Pandemi atau Endemi
Sehingga dipastikan laboratorium untuk pemeriksaan covid-19 yang ada saat ini masih dapat dipergunakan. "Jadi pengeluaran lebih murah tidak usah beli lagi mesin lagi," tambah Budi.
Status Pandemi Dicabut Agustus 2023
Sebelumnya, beredar kabar bahwa pemerintah akan mencabut status pandemi Covid-19 pada Agustus 2023. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammmad Syahril menuturkan bahwa status pandemi hanya dapat dicabut jika sejumlah parameter mulai terkendali.
Di antaranya tingkat penularan, tingkat kematian dan angka keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit. "Mudah-mudahan ya, artinya mudah-mudahan bukan hanya bangsa Indonesia, tapi bangsa yang lain pun mengusahakan status pandemi dapat dicabut apabila parameter-parameter sudah sangat terkendali," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring, Senin (20/2).
Apa itu pemeriksaan HPV DNA?
Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan pemeriksaan HPV DNA ni.
Tes HPV DNA ini merupakan pemeriksaan berbasis DNA yang terbukti efektif untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks.
Namun, juga bisa mendeteksi jenis kanker lainnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab kanker serviks salah satunya berasal dari infeksi HPV.
Baca Juga: Apakah Benar Ada Manusia yang Kebal Terhadap Infeksi Covid-19?
Kelompok virus ini sangat umum yang kerap menyerang bagian kulit, mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.
Pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan memeriksa materi genetik (DNA) HPV pada sel serviks.
Prosedur pemeriksaan ini hanya untuk mendeteksi tipe HPV yang berisiko tinggi.
Pemeriksaan ini tidak digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan yang disebabkan tipe HPV berisiko rendah, seperti kutil kelamin.
Prosedur pemeriksaan HPV DNA
Melansir dari diagnos.co.id, pemeriksaan HPV DNA biasanya hanya berlangsung beberapa menit.
Ada beberapa langkah prosedur dalam pemeriksaan HPV DNA, yaitu:1. Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian dari pinggang ke bawah
2. Pasien akan berbaring secara terlentang di atas meja pemeriksaan dengan posisi lutut tertekuk, serta tungkai terangkat dan disangga dengan penyangga
3. Posisi ini memungkinkan dokter untuk memeriksa vagina dan daerah genital pasien4. Dokter kandungan secara perlahan akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina
Baca Juga: PeduliLindungi Dibobol, Ada 200 Pemesan Sertifikat Vaksin, Keuntungan Berhasil Diraup 40 Juta
5. Spekulum akan membuka dinding vagina, sehingga memungkinkan dokter memeriksa bagian dalam vagina dan leher rahim
6. Dengan menggunakan penyeka kapas atau sikat lembut, dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dan sampel sel dari bagian dalam saluran endoserviks (bagian pembukaan serviks)7. Sampel tersebut akan ditempatkan di dalam tabung, kemudian dikirim ke laboratorium dan dianalisa
Hasil tersebut berguna untuk melihat sel mengandung materi genetik dari tipe HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Itulah beberapa penjelasan mengenai laboratorium tes PCR setelah pandemi usai akan diganti menjadi pemeriksaan HPV DNA.<*>
Baca Juga: Varian Baru Covid-19, Kraken dan Orthrus, Apakah Membahayakan?