Find Us On Social Media :

Cegah Angka Stunting Terus Meningkat, Ini Upaya yang Harus Dilakukan

Inilah upaya menurunkan angka stunting

GridHEALTH.id - Inilah upaya menurunkan angka stunting yang bisa dilakukan.

Stunting jadi masalah kesehatan yang masih dialami di Indonesia sendiri.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

Agar tidak salah, masyarakat diharapkan mengetahui tanda-tanda stunting.

Gejala Stunting

Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa dikenali, misalnya:

1. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

2. Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat

3. Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk

4. Pubertas yang lambat

Baca Juga: Lebih Waspada Lagi, Ternyata Begini Proses Terjadinya Stunting

5. Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya

Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya.

Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia.

Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Agar tidak semakin parah, pentingnya melakukan upaya menurunkan angka stunting.

Cara Menurunkan Angka Stunting

Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa cara unuk mengurangi risiko stunting pada anak.

1. Pilihan menu yang beragam

Upayakan untuk selalu memberi menu makanan yang beragam untuk anak.

Jangan lupakan faktor gizi dan nutrisi yang dibutuhkan mereka setiap harinya.

Saat masa kehamilan dan setelahnya, ibu pun perlu mendapatkan gizi yang baik dan seimbang agar dapat menghindari masalah stunting.

2. Pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

Air susu ibu (ASI) mengandung banyak gizi baik yang dapat menunjang pertumbuhan anak.

Dalam ASI, terdapat zat yang dapat membangun sistem imun anak sehingga menjauhkan mereka dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah stunting.

Baca Juga: Jika Sudah Terdeteksi, Inilah yang Dilakukan untuk Mengobati Stunting Anak

3. Pemberian MPASI sehat

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.

Dalam hal ini, pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan.

4. Pemeriksaan rutin

Selama masa kehamilan, ibu perlu melakukan check up atau pemeriksaan rutin untuk memastikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan.

Ibu hamil juga tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah karena akan memengaruhi janin dalam kandungan.

Kontrol tekanan darah ini bisa dilakukan saat check up rutin.

5. Konsumsi asam folat

Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi.

Zat ini juga dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan hingga 72%.

Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah.

Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bisakah Pencegahan Stunting Dilakukan Sejak Kehamilan? Cek Penjelasannya