Setelah terpapar panas dan mengalami kepala pusing, beristirahatlah di tempat yang sejuk dan tenang. Hindari aktivitas fisik berat atau paparan sinar matahari secara langsung dalam beberapa waktu.
Biarkan tubuh Anda pulih dan kembali stabil sebelum melanjutkan aktivitas normal. Beberapa orang juga merasakan manfaat dari pijatan ringan pada kepala dan leher.
Pijat lembut dengan gerakan melingkar pada pelipis, dahi, atau bagian belakang leher dapat membantu melepaskan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah di area tersebut.
Namun, pastikan untuk tidak menekan terlalu keras dan hindari pijatan jika terasa tidak nyaman. Selain perawatan alami di atas, jika kepala pusing tidak kunjung mereda atau terasa semakin parah, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Mereka dapat memberikan penilaian yang tepat dan menentukan apakah ada kondisi medis yang mendasari yang perlu ditangani.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah langkah terbaik dalam menghindari kepala pusing akibat terpapar sinar matahari secara berlebihan. Selalu gunakan pelindung seperti topi, payung, dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan.
Minum banyak air putih untuk menjaga hidrasi tubuh dan hindari terlalu lama berada di bawah sinar matahari, terutama pada waktu yang paling terik.
Dengan melakukan tindakan pencegahan ini, Anda dapat mengurangi risiko kepala pusing akibat terpapar panas matahari.
Kepala pusing setelah terpapar sinar matahari secara berlebihan mungkin merupakan gejala yang umum, tetapi tidak boleh diabaikan.
Penting untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan Anda.
Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Mengenal Heatstroke yang Menyerang Warga Malaysia saat Cuaca Panas