1. Memperpendek umur
Harvard Medical School melakukan studi pada otak kelompok usia 60-70 tahun dan 100 tahun. Menemukan orang yang meninggal usia muda mempunyai protein yang mendukung aktivitas otak lebih sedikit.
Berpikir terlalu keras menyebabkan aktivitas otak berlebih, yang menghabiskan protein tersebut.
2. Kualitas tidur yang buruk
Terkadang pada malam hari, tanpa disadari khawatir pada peristiwa yang akan terjadi. Rasa cemas itu, membuat tubuh lebih waspada.
Ini dapat berakhir dengan sulit tidur dan akhirnya membuat kualitas tidur kurang baik.
3. Mengganggu keseimbangan tubuh
Menurut neuropsikolog Rick Hansen, terus-menerus berfokus dan membangun pikiran negatif membuat otak kurang mampu membedakan antara stres hipotetis dan stres yang perlu ditindaklanjuti.
Ketidakseimbangan senyawa otak ini, dapat merusak struktur otak yang bekerja meregulasi emosi, memori, dan perasaan.
4. Rentan mengalami gangguan mental
Sebuah studi yang dipublilasikan di Journal of Abnormal Psychology menemukan, overthinking kesalahan dan masalah-masalah yang terjadi, meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
Adapun gangguan mental yang berisiko dialami akibat kebiasaan ini di antaranya gangguan kecemasan, depresu, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan kepribadian ambang.
5. Nafsu makan berfluktasi
Gara-gara overthinking, seseorang mungkin akan kehilangan kemauan untuk makan atau makan lebih banyak sebagai mekanisme koping.
Stres atau kekhawatiran memakan makanan yang menenangkan dapat membantu menenangkan atau mengalihkan perhatian dari terlalu banyak berpikir, tetapi pada akhirnya itu bukanlah cara yang sehat untuk mengatasi terlalu banyak berpikir.
Itulah beberapa bahaya overthinking yang berdampak pada fisik dan kesehatan mental. Jika mengalaminya, segera atasi agar tidak berlanjut. (*)
Baca Juga: Alami Gangguan Kecemasan Tapi Diabaikan, Hati-hati Kondisi Ini Bisa Terjadi