Find Us On Social Media :

Memahami Perbedaan antara Minyak Penyebab Kolesterol dan Minyak Sehat

Perbedaan minyak goreng penyebab kolesterol dan yang sehat.

GridHEALTH.id - Mengolah makanan dengan cara digoreng dalam minyak, sering disebut sebagai salah satu penyebab kolesterol tinggi.

Sehingga seringkali orang dengan kondisi ini, dilarang untuk mengonsumsi makanan yang digoreng.

Ini dilakukan untuk menghindari lonjakan kadar kolesterol, yang berisiko membahayakan kesehatan.

Seperti yang diketahui, kolesterol tinggi lama-kelamaan dapat menyebabkan penumpukan plak yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kendati begitu, sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan agar tetap aman mengonsumsi gorengan.

Dengan cara mengetahui perbedaan minyak penyebab kolesterol dan minyak sehat yang aman digunakan.

Minyak dengan Kolesterol Tinggi

Beberapa jenis minyak berikut, diketahui mempunyai konsentrasi kolesterol yang tinggi dan sebaiknya dihindari.

1. Minyak kelapa sawit

Ini adalah salah satu minyak nabati yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Meskipun murah dan tahan panas, minyak kelapa sawit mengandung lemak jenuh yang tinggi.

Ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

2. Minyak kelapa

Minyak kelapa mengandung lebih dari 80% lemak jenuh, yang membuatnya menjadi salah satu minyak penyebab kolesterol tinggi.

Konsumsi minyak kelapa dalam jumlah besar dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Jantung, Kenali Angka Aman Kolesterol pada Pria

3. Minyak palma

Minyak palma sering digunakan dalam makanan olahan dan kue-kue. Minyak ini juga mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga berisiko menyebabkan penyakit jantung bila dikonsumsi berlebihan.

Jenis Minyak yang Sehat

Sementara itu, beberapa minyak goreng yang dianggap lebih sehat dan aman dikonsumsi adalah sebagai berikut:

1. Minyak zaitun

Minyak zaitun adalah contoh minyak sehat yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal, terutama asam lemak oleat.

Lemak tak jenuh tunggal telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, minyak zaitun juga kaya akan antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.

2. Minyak kanola

Minyak kanola juga merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal yang baik, terutama asam lemak omega-3.

Konsumsi minyak kanola secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

3. Minyak biji rami

Minyak biji rami kaya akan asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 yang sehat.

Asam lemak omega-3 dalam minyak biji rami telah terbukti memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jantung dan membantu menurunkan kolesterol jahat.

Bagaimana Memilih Minyak yang Tepat?

Sudah tahu kan apa saja jenis minyak yang baik dan kurang sehat untuk kadar kolesterol?

Langkah selanjutnya, tentu mengetahui cara yang tepat untuk memilih jenis minyak yang akan dikonsumsi.

Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Benarkah Makan Kulit Udang Bisa Turunkan Kolesterol?

1. Perhatikan jenis lemak

Pilih minyak yang mengandung lebih banyak lemak tak jenuh tunggal dan poliunsaturasi, dan kurang lemak jenuh.

2. Perhatikan proses pemanasan

Pilih minyak yang tidak mengalami proses pengolahan yang ekstrem, seperti hidrogenasi parsial.

Ini dapat mengubah lemak tak jenuh menjadi lemak trans yang berbahaya.

3. Pertimbangkan kegunaan

Pertimbangkan suhu masak dan jenis makanan yang akan dimasak.

Beberapa minyak lebih cocok untuk penggorengan, sementara yang lain lebih baik digunakan sebagai dressing atau untuk menambahkan rasa pada makanan.

4. Batasi konsumsi

Meskipun minyak sehat, konsumsi dalam jumlah berlebihan tetap tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan asupan kalori yang tinggi.

Mengetahui perbedaan minyak penyebab kolesterol dan minyak sehat, merupakan solusi untuk menghindari risiko serius akibat kolesterol tinggi.

Minyak oreng dengan lemak jenuh yang tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.

Sementara minyak yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan poliunsaturasi, dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Pilihlah minyak goreng dengan bijak dan sesuaikan dengan kebutuhan kesehatan, untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika memiliki kekhawatiran tentang pola makan. (*)

Baca Juga: Kolesterol Rendah Juga Bahaya Bagi Kesehatan, Ini Ciri-ciri yang Diwaspadai