GridHEALTH.id – Sering buang air besar setelah makan adalah kondisi yang tidak jarang dialami oleh banyak orang.
Meskipun bagi sebagian orang mungkin tampak normal, bagi yang lain, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Ya, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan makan hingga masalah kesehatan yang lebih serius.
Apa saja penyebabnya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Penyebab sering buang air besar setelah makan
Melansir dari berbagai sumber, inilah sederet penyebab sering buang air besar setelah makan dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya.
1. Refleks gastrokolik
Refleks gastrokolik adalah respons normal tubuh terhadap makan. Saat makanan masuk ke perut, tubuh merespons dengan meningkatkan aktivitas usus besar untuk membuat ruang bagi makanan yang baru dicerna.
Refleks ini lebih kuat pada beberapa orang, terutama anak-anak dan bayi, sehingga menyebabkan keinginan untuk buang air besar segera setelah makan.
2. Konsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi
Makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat merangsang pergerakan usus. Serat membantu meningkatkan volume tinja dan mempercepat transitnya melalui usus.
Jika Anda tiba-tiba meningkatkan asupan serat dalam diet Anda, Anda mungkin akan lebih sering buang air besar setelah makan.
3. Intoleransi makanan
Intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa atau gluten, dapat menyebabkan sering buang air besar setelah makan.
Jika tubuh Anda tidak dapat mencerna atau menyerap komponen tertentu dalam makanan, ini dapat menyebabkan diare atau peningkatan frekuensi buang air besar.
Baca Juga: Penyebab Selalu BAB Setelah Sahur Bisa karena Dehidrasi, Simak Penjelasan dan Solusinya
Gejala lain yang mungkin muncul:
- Kembung
- Nyeri perut
- Gas berlebihan
4. Sindrom iritasi usus (IBS)
Sindrom iritasi usus atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah kondisi kronis yang mempengaruhi usus besar.
Gejala IBS seringkali mencakup sering buang air besar setelah makan, disertai dengan nyeri atau kram perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau konstipasi).
Pemicu IBS:
- Makanan tertentu (misalnya makanan berlemak, susu, alkohol)
- Stres
- Perubahan hormonal
5. Infeksi saluran pencernaan
Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan diare dan sering buang air besar. Infeksi ini sering disertai dengan gejala lain seperti demam, mual, muntah, dan nyeri perut.
Contoh infeksi:
- Gastroenteritis
- Keracunan makanan
Baca Juga: Tak Lagi Tersiksa Gara-gara Sembelit, Konsumsi 4 Makanan Ini untuk Lancarkan BAB
- Disentri
6. Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan meningkatkan pergerakan usus.
Kondisi ini dikenal sebagai "gut-brain axis", di mana otak dan usus saling berkomunikasi. Stres dapat mempercepat transit makanan melalui usus, menyebabkan sering buang air besar setelah makan.
7. Penyakit radang usus (IBD)
Penyakit radang usus seperti Crohn's disease dan kolitis ulseratif adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.
Salah satu gejalanya adalah sering buang air besar setelah makan, disertai dengan nyeri perut, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Cara mengatasi sering buang air besar setelah makan
- Mengatur pola makan
Hindari makanan yang bisa memicu refleks gastrokolik atau intoleransi makanan. Cobalah makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Jangan lupa ingkatkan asupan serat secara bertahap untuk menghindari diare.
- Hindari makanan pemicu IBS
Catat makanan yang dapat memicu gejala dan hindari makanan tersebut.
- Mengelola stres
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres dan gejala gastrointestinal.
- Konsultasi medis
Jika gejala berlanjut atau disertai dengan tanda-tanda infeksi atau penyakit serius lainnya, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Sering buang air besar setelah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari refleks gastrokolik normal hingga kondisi kesehatan yang lebih serius seperti IBS atau infeksi saluran pencernaan.
Memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dapat membantu Anda mengelola gejala dan menjaga kesehatan pencernaan. Jika masalah berlanjut, penting untuk mencari bantuan medis guna memastikan tidak ada kondisi mendasar yang memerlukan perhatian khusus. (*)
Baca Juga: Jangan Sampai Dehidrasi, Ini Cara Mengatasi Buang Air Besar Terus-menerus Agar Kembali Nyaman