GridHEALTH.id - Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel yang berfungsi untuk membantu kerja organ secara baik.
Di antara jutaan sel tersebut, ternyata ada satu sel yang dianggap spesial karena memiliki manfaat luar biasa.
Sel itu bernama sel punca atau stem cell, yang mana dalam dunia kedokteran sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kronis.
Baca Juga : Bioresonansi, Selain Akurat Deteksi Alergi Juga Menyembuhkan
Menurut seorang pakar, yaitu dr. H. Ahmad Aulia Jusuf, AHK, Ph.D, sel punca tersebar di seluruh bagian tubuh.
"Sel punca dapat berasal dari jaringan tubuh. Termasuk lemak, tali pusat, hingga ari-ari. Bahkan darah haid juga mengandung stem cell," ujar Ahmad selaku Ketua Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Sel punca sering disebut sebagai sel induk, karena mampu memperbanyak dirinya sendiri dan kemudian mendiferensiasi.
Dalam dunia medis, sel ini berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang rusak, sehingga sering dianggap menjadi satu harapan terbaru untuk pengobatan.
Khususnya untuk beragam penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya.
Selain itu, saat ini pun sedang dilakukan uji klinis penerapan terapi sel punca untuk anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya down syndrome dan cerebral palsy.
Baca Juga : Deteksi Alergi dengan Bioresonansi, Tak Menyentuh Tubuh Sama Sekali
Down syndrome merupakan kelainan genetik yang dapat diketahui sejak Si Kecil masih menjadi janin, yang mana mengalami gangguan neurogenesis, serta sinaps dan dendrit abnormal.
Sedangkan cerebral palsy yaitu Si Kecil yang mengalami disabilitas motorik bervariasi, serta cedera otak-hipoksia.
Nah, kita harus waspada ketika menemukan pihak yang menawarkan terapi sel punca untuk anak kita yang mengalami down syndrome dan cerebral palsy.
Mengutip dari sebuah jurnal kasus medis yang dilakukan oleh Department of Stem Cell Therapy, Nutech Mediworld, journalmc.org, telah melakukan studi pertama yang melaporkan penggunaan terapi hESC pada pasien dengan Down Syndrome.
Meskipun bermanfaat, penyelidikan ini perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami kegunaan klinis terapi hESC pada pasien dengan DS.
Menurut dr. Radiana Dhewayani Antarianto, M.Biomed, Ph.D, terapi sel punca untuk down syndrome dan cerebral palsy masih dilakukan uji klinis, sehingga jika sudah ada yang membuat terapinya berarti hoax.
Baca Juga : Ini Alasan Pria 17 Tahun Menikahi Wanita Usia 70 Tahun, Hormon Seksualnya Meningkat
"Untuk down syndrome saya pastikan itu hoax, karena down syndrome itu kelainan genetik. Stem cell tidak bisa mengoreksi kelainan genetik," jelas Radiana saat ditemui di kampus FKUI.
"Untuk cerebral palsy, tingkat keberhasilannya baru sampai pada tahap jika ini menunjukan aman. Aman saat kita memberi stem cell pada anak-anak cerebral palsy," tambah Radiana menjelaskan.
Meskipun aman, tapi terapi sel punca untuk pasien down syndrome belum bisa diterapkan dan belum ada bukti ilmiahnya.
"Jadi sebelum ada itu berarti terapi stem cell untuk anak cerebral palsy belum resmi," kata Radiana saat diwawancarai pada Senin (17/9/2018).
Di luar dari terapi sel punca untuk pasien down syndrome dan cerebral palsy, terapi sel punca untuk beragam penyakit lainnya hanya dapat dilakukan di 11 rumah sakit di seluruh Indonesia yang sudah mendapatkan izin dari pihak Kementerian Kesehetan (Kemenkes).
Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUD DR. Soetomo Surabaya, RSUP Dr. M. Djamil Padang, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Baca Juga : Ini 6 Manfaat Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar Bagi Kesehatan
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUP Sanglah Denpasar, RS Harapan Kita Jakarta, RS Persahabatan Jakarta, RS Dharmais Jakarta dan RS Fatmawati Jakarta.
"Selain 11 rumah sakit tersebut adalah hoax," ujar Dr. dr. Ismail H. Dilogo, SpOT(K) selaku pihak Kemenkes dan Komite Nasional Sel Punca Indonesia.
Source | : | www.journalmc.org |
Penulis | : | Herlina Noor Setiyawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar